VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) masih mencari pendanaan untuk mensukseskan pembangunan transmisi proyek percepatan 10.000 Megawatt (MW) tahap kedua senilai Rp 9 triliun.
Direktur Keuangan Setio Anggoro Dewo menuturkan, pendanaan tersebut diharapkan bisa didapat tahun ini juga. "Kami jajaki dari perbankan dalam negeri, karena pinjamanya dalam bentuk rupiah," ujar dia di Jakarta, Senin, 22 Februari 2010.
Setio menuturkan, pendanaan Rp 9 triliun itu merupakan sisa kebutuhan pembiayaan transmisi 10.000 MW tahap pertama yang totalnya mencapai Rp 19 triliun.
Sementara itu, untuk pendanaan pembangkitnya sudah rampung dengan total nilai US$5 miliar.
Dia juga mengakui, total kebutuhan investasi PLN pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 21 triliun. "Sebagian besar kebutuhan investasi tersebut berupa rupiah, yang di antaranya untuk mendanai transmisi proyek 10.000 MW tahap pertama," tutur Setio.
Total kebutuhan investasi, kata Setio, akan dipenuhi perseroan baik dari pasar maupun perbankan. Sedangkan sebanyak Rp 19 triliun akan dicari pada semester kedua 2010.
antique.putra@vivanews.com
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Bikin Nyaman dan Aman Saat Dikendarai, Nikmati Touring Keliling Kota Serang dengan New Honda Stylo 160, Begini Loh Keseruannya, Ayo Simak dan Pahami Selengkapnya.
Pj Gubernur Sumut, Hassanudin paparkan visi misi pembangunan jangka panjang 2025-2045. Visi ini menjadi landasan strategis untuk dilaksanakan selama 20 tahun ke depan.
Polisi Bekuk Komplotan Pembobol Rumah di Malang
Malang
17 menit lalu
Aparat Satreskrim Polres Malang berhasil membekuk komplotan spesialis pembobol rumah kosong di wilayah Kabupaten Malang. Aksi mereka cukup meresahkan.
OPPO Pad Air Kini Turun Harga: Tablet Ramping dan Bertenaga untuk Hiburan dan Produktivitas
Gadget
23 menit lalu
OPPO Pad Air dengan desain ramping, layar luas, dan performa tangguh. Bawa gaya hidupmu ke level berikutnya dengan tablet ini! Dapatkan spesifikasi lengkapnya di sini.
Selengkapnya
Isu Terkini