BA Jajaki Merger dengan Qantas

VIVAnews - Maskapai penerbangan Inggris, British Airways (BA), Selasa kemarin mengatakan pihaknya sedang menjajaki kemungkinan merger dengan rival dari Australia, Qantas Airways.

Teka-teki Tewasnya Brigadir RAT, Polisi Bakal Bongkar Isi SMS Korban dengan Istri

Tindakan BA dilakukan sebagai bagian dari upaya mengencangkan ikat pinggang dalam sektor penerbangan yang diperkirakan akan "terbang" ke resesi parah.

BA yang berbasis di London mengatakan bahwa merger akan ditempuh melalui struktur perusahaan dual listing (pencatatan saham pada bursa yang berbeda), sehingga hasil merger BA-Qantas akan tercatat di bursa saham di Australia dan Inggris. 

"Tidak ada jaminan akan ada transaksi dalam waktu dekat. Pengumuman lebih lanjut akan dilakukan apabila kesepakatan bisa menuju ke arah yang tepat," kata pejabat BA, seperti dikutip dari stasiun televisi CNN, Selasa 2 Desember 2008.

BA dan Qantas- yang dikenal sebagai "Kanguru Terbang", adalah partner di Oneworld Global Alliance. Oneworld Global Alliance memayungi 10 maskapai penerbangan di dunia, termasuk American Airlines dan Cathay Pacific.

Di bawah hukum yang berlaku, 51 persen saham maskapai penerbangan Australia harus dimiliki oleh Australia. Sedangkan perusahaan asing individu tidak boleh memiliki lebih dari 25 persen saham. Namun pemerintah Australia tampaknya akan melonggarkan peraturan tersebut.

Ilustrasi Playground

Bukan Hanya Mengedukasi, Tempat Ini Buat Nyaman Anak dan Orangtua

ktivitas ini tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga memiliki banyak manfaat positif bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024