Awas Terjebak Investasi Robot Trading

Tampilan antarmuka aplikasi trading.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Saat pandemi melanda, banyak orang mencari penghasilan tambahan dengan memanfaatkan teknologi internet. Salah satunya adalah dengan jual beli saham di pasar berjangka, atau yang biasa dikenal dengan istilah trading.

Hal ini bisa dengan mudah dilakukan, karena saat ini sudah tersedia banyak aplikasi yang memungkinkan orang untuk menjalankan bisnis trading melalui layar ponsel mereka.

Bahkan, mulai marak perusahaan yang menawarkan sistem robot trading, di mana mereka menawarkan keuntungan besar dengan profit yang terbilang tetap ke para pengguna aplikasi tersebut.

Sayangnya, ada beberapa layanan tersebut yang beroperasi tanpa mendapatkan izin resmi. Alhasil, tidak sedikit konsumen yang tertipu dengan aksi perusahaan bodong tersebut.

Ilustrasi trading saham

Photo :
  • vstory

Kanit IV Subdit V Dittipidaksus Bareskrim Polri, AKBP Yogie Hardiman mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh iming-iming yang ditawarkan oleh pelaku investasi bodong.

"Masyarakat harus logis dalam berinvestasi," ujarnya di Jakarta, dikutip Senin 22 November 2021.

Yogie Hardiman juga mengingatkan kepada masyarakat, untuk memeriksa legalitas perusahaan penyedia layanan robot trading tersebut sebelum menaruh investasi, karena bisa saja dana yang dikeluarkan tidak akan kembali.

Finex Ungkap Cara agar Cuan Maksimal Trading Forex dan Emas

"Perizinan robot trading itu ke kementerian atau lembaga terkait, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Apabila tidak ada izin, maka dapat dikatakan ilegal," tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini Satgas Waspada Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sedang memanggil beberapa perusahaan terkait izin usaha dan aktivitas penghimpunan dana serta pengelolaan investasi. Salah satunya yakni RoyalQ Indonesia.

Kasus Robot Trading ATG, Wahyu Kenzo Divonis 10 Tahun Penjara
Bitcoin.

Usai Halving, Ini yang Diprediksi Bakal Terjadi pada Bitcoin

Pada 20 April malam kemarin, jaringan Bitcoin mengalami halving keempat, sebuah peristiwa penting yang menandakan pengurangan separuh hadiah penambangan mata uang kripto.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024