- wartajazz.com
VIVAnews - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat terjadi kenaikan realisasi investor asal China dan Hong Kong paska penandatangan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA).
"Sebaran investasi China dan Hong Kong berdasarkan lokasi sebagian besar berada di Pulau Jawa," ujar Kepala BKPM Gita Wirjawan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Mei 2010.
Data BKPM menunjukkan, realisasi investasi dari China tahun 2003-2009 atau periode setelah penandatangan ACFTA rata-rata sebesar US$ 57,4 juta per tahun setara dengan 0,7 persen dari total realisasi Penanaman Modal Asing (PMA). Sedangkan periode 1990-2002, rata-rata investasi China hanya mencapai US$ 2,5 juta per tahun atau hanya 0,1 persen dari PMA.
Sementara itu, investasi Hong Kong yang merupakan bagian dari China paska penandatanganan ACFTA mencapai US$ 160,2 juta per tahun atau lebih rendah dari realisasi sebelum perjanjian ACFTA yang mencapai US$ 206,2 juta per tahun.
BKPM juga merilis data penyerapan kerja investasi China mencapai sebanyak 2.996 orang per tahun atau melonjak dibandingkan periode sebelumnya sebanyak 188 orang per tahun.
Untuk investasi dari Hongkong, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5.682 orang per tahun atau turun dibandingkan periode sebelum perjanjian ACFTA sebanyak 8.974 orang per tahun.
Gita menuturkan, sebagan besar investasi China sebelum dan sesudah penandatanganan ACFTA masih dilakukan pada sektor industri. Sedangkan investasi Hongkong sebelum periode penandatangan ACFTA terbanyak di sektor industri.
"Setelah perjanjian ACFTA, investasi hongkong banyak dilakukan di sektor real estate, kawasan industri dan perkantoran, konstruksi, serta pertambangan," kata Gita. (adi)
antique.putra@vivanews.com
Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, Semua Serba Pakai AI
Samsung Experience Lounge akhirnya hadir di Indonesia untuk pertama kalinya dengan mengadakan Grand Opening di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan, Selasa 30 April 2024.
