Triwulan III-2008

Distribusi Terhenti, Pendapatan META Turun

VIVAnews - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan penurunan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 45,6 persen menjadi Rp 74,1 miliar dibandingkan periode sama 2007 senilai Rp 136,09 miliar. Penurunan tersebut karena dihentikannya aktivitas distribusi dan pemasaran semen sejak 15 Oktober 2007.

Sekretaris Perusahaan Nusantara Infrastructure, Danni Hasan, dalam penjelasan tertulis yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat 26 Desember 2008 mengatakan, penurunan pendapatan itu tidak menyebabkan laba usaha perseroan anjlok.

"Hal itu karena tidak adanya harga pokok penjualan atas aktivitas distribusi dan pemasaran semen," kata dia dalam penjelasan itu di Jakarta.

Pada periode tersebut, laba usaha meningkat Rp 15,4 miliar menjadi Rp 34,43 miliar dibandingkan 2007 sebesar Rp 19,03 miliar. Namun, laba bersih turun Rp 11,1 miliar dari Rp 16,45 miliar pada periode sama 2007 menjadi Rp 5,34 miliar.

"Ini terutama disebabkan oleh tidak adanya keuntungan luar biasa seperti pada 2007," kata dia. Selain itu, beban bunga pinjaman pada 2008 meningkat Rp 24,3 miliar.

Penurunan serupa juga terjadi pada beberapa indikator seperti tingkat pengembalian aktiva (return on asset/ROA) dan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE). ROA perseroan turun menjadi 0,35 persen dari sebelumnya 2,6 persen dan ROE menjadi 1,49 persen dari 4,7 persen.

Nusantara Infrastructure pada awalnya bergerak di bidang usaha pembuatan dan perdagangan barang-barang elektronik. Perseroan sempat berganti nama beberapa kali. Pada 1998, perseroan mengubah namanya menjadi PT Wahana Tradindo Jaya, dan selanjutnya PT Metamedia Technologies pada 2001.

Pada 21 Juni 2006, perseroan kembali mengganti nama menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk hingga sekarang. Seiring perubahan tersebut, perseroan mengubah kegiatan usaha menjadi perdagangan, pembangunan, dan jasa yang berhubungan dengan infrastruktur.

Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Sering Minum Air Dingin: Ginjal Bisa Bermasalah
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Jabatan Menteri era Jokowi Habis Oktober, Ini Kata Bahlil soal Target Investasi Rp 1.650 triliun

Bahlil berharap para menteri di pemerintahan selanjutnya bisa meneruskan target realisasi investasi tahun 2024, yang telah dicanangkan sebesar Rp 1.650 triliun.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024