- doc Corbis
VIVAnews - Sepatu tumit tinggi memang bisa membuat Anda merasa seksi dan lebih percaya diri. Tetapi sebaiknya jangan mengenakannya setiap hari, karena bisa berdampak negatif pada kesehatan Anda.
Tahukah Anda, jika tak terlalu sering mengenakan sepatu tumit tinggi, ada empat manfaat yang bisa didapatkan? Berikut manfaatnya:
1. Nyeri punggung berkurang
"Sepatu tumit tinggi memaksa Anda untuk berjalan dengan panggul melengkung dan menyebabkan hiperlordosis atau tulang belakang terlalu melengkung ke belakang)," kata Dr Robert Laquerre, ahli akupunktur, dari Alta Vista Chiropractic di Ottawa, Kanada.
Melengkungnya tulang belakang ini tidak wajar. Ketegangan tulang akan berlebihan pada bagian pinggang yang dapat menyebabkan sakit punggung. Jika Anda untuk sementara tidak mengenakan sepatu tumit tinggi, nyeri punggung bisa berkurang.
2. Mengurangi risiko tegang lutut dan arthritis
Beberapa penelitian menunjukan adanya hubungan antara penggunaan sepatu tumit tinggi dengan peningkatan risiko tegang lutut dan arthritis di area lutut. Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Harvard, penggunaan sepatu dengan tumit lebih dari 7 cm meningkatkan risiko arthritis lutut sekitar 24 persen.
Jadi, untuk mengurangi risiko tersebut jangan terlalu sering mengenakan sepatu tumit tinggi.
3. Terhindar dari nyeri kepala
Sepatu dengan tumit setinggi lima sentimeter bisa meningkatkan ketegangan pada otot di tungkai bawah. Hal ini membuat pembuluh darah terhimpit dan membatasi suplai darah ke otot dan otak. Aliran oksigen ke otak dan otot pun terhambat dan bisa memicu sakit kepala.
4. Terhindar dari iritasi saraf
Tekanan pada bagian punggung bawah dapat menyebabkan efek pemadatan pada tulang belakang dan iritasi saraf. Hal ini bisa terjadi karena penggunaan sepatu tumit tinggi dalam waktu lama. Untuk itu, jangan terlalu sering menggunakan sepatu tumit tinggi agar terhindar dari gangguan ini.
Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata
Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri
