Baja Domestik Cukup Bangun Jembatan Sunda

Jembatan Selat Sunda
Sumber :
  • PT Bangungraha Sejahtera Mulia

VIVAnews - Menteri Perindustrian MS Hidayat optimistis industri baja dalam negeri memenuhi pembangunan Jembatan Selat Sunda. Kebutuhan baja akan dipenuhi PT Krakatau Steel Tbk dan industri baja lain.

Menurut MS Hidayat, kebutuhan baja jembatan Selat Sunda belum dihitung secara tuntas, karena seluruh desain dan penghitungannya belum selesai.  Jika pembangunannya dimulai 10 tahun lagi, ia memperkirakan industri baja nasional sudah cukup.

Saat ini, Hidayat mengaku kebutuhan baja nasional mendekati 10 juta ton per tahun, sedangkan industri dalam negeri hanya mampu menyumbang empat juta ton.

Masih Oke di Usia 43 Tahun, Wulan Guritno: Aku Jaga Penampilan Bukan Karena Ingin Cantik

Dia memperkirakan, kekurangan itu bisa dipasok dari Krakatau Steel dan Posco yang bisa menghasilkan tiga juta ton lagi dalam tiga tahun ke depan.
"Ada investasi dari China juga mau masuk, kami lagi panggil mereka untuk masuk. Mencukupilah dalam lima tahun," kata Hidayat.

Seperti diketahui, rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda dipastikan bakal membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar sebagai bahan dasar  konstruksi jembatan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pasokan baja itu diperlukan industri baja baru.

Berdasarkan studi awal PT Bangungraha Sejahtera Mulia, Jembatan Selat Sunda akan terdiri dari lima seksi. Seksi dua dan empat masing-masing berupa jembatan ultra panjang dengan panjang bentang utama 2.200 meter.

Seksi satu, tiga dan lima berupa rangkaian jembatan kantilever seimbang (series of balanced cantilever bridges) dengan panjang bentang tipikal masing-masing 200 meter.

Tinggi jembatan untuk tiang tertinggi sepanjang 400 meter. Jembatan itu terdiri dari 108 buah jembatan kecil/kantilever. Semua bahan itu terbuat dari baja.

Untuk memenuhinya, menurut Direktur Utama PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) Agung Prabowo, kapasitas produksi baja di Indonesia yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan JSS.

"Kita perlu industri baja baru. Bahkan, pada saat jembatan dibangun, seharusnya pabrik baja baru sudah ada," ujarnya kepada VIVAnews. (hs)

Bank Indonesia: Modal Asing Masuk Rp 22,84 Triliun Imbas Kenaikan Suku Bunga
Ganjar Pranowo Hadiri Acara Halal bi Halal TPN di Posko Pemenangan

Isu Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Aja

Mantan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo merespons wacana duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024