- AP Photo/Wally Santana
VIVAnews - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram mengeluarkan peringatan bagi pelayaran. Selama tiga hari ke depan, cuaca ekstrem diprakirakan melanda kawasan perairan Nusa Tenggara Barat (NTB), baik di bagian timur, barat, utara dan selatan.
"Peringatan itu kami sampaikan ke Adpel (Administrasi Pelabuhan) di sejumlah pelabuhan di NTB," kata prakirawan BMKG, Gede Sudika, kepada VIVAnews.com, Rabu 12 Januari 2010.
Menurut dia, ketinggian gelombang akan mencapai 5 sampai 6 meter dengan kecepatan angin rata-rata 50 sampai 60 kilometer perjam. Tingginya gelombang dan kecepatan angin itu disebabkan karena Tropical Depretion atau pusat tekanan rendah dikawasan Samudra Hindia Selatan NTB.
Lebih lanjut dia menjelaskan, peringatan serupa juga ditujukan pada seluruh nelayan yang biasa melaut. "Kami akan menyiarkan langsung peringatan ini melalui radio RRI di Mataram," ujarnya.
Sebelumnya, gelombang tinggi sekitar 5 meter menghantam kawasan pesisir Pantai di Ampenan. Puluhan rumah yang dihuni puluhan Kepala Keluarga (KK) rusak terkena hempasan gelombang.
Peristiwa itu karuan membuat warga yang tinggal di kawasan itu khawatir dan mengungsi. Bahkan hingga tadi malam informasi mengenai gelombang tinggi masih menghantui masyarakat yang tinggal di Pesisir Pantai.
Sementara itu pantauan VIVAnews.com di sejumlah tempat di Mataram sejak tadi malam hingga kini masih diterpa angin kencang. Warga Mataram juga khawatir dengan kondisi cuaca ekstrim itu, terutama yang bermukim di kawasan persawahan. Warga khawatir jika sewaktu-waktu terjadi angin puting beliung.
Bahkan hingga saat ini mendung masih menyelimuti awan di kawasan Kota Mataram. Sejumlah nelayan yang ada di kawasan Pantai Tanjung Karang enggan melaut sehingga pendapatan mereka berkurang drastis. Banyak dari mereka yang terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menopang hidup akibat cuaca buruk.
Laporan: Edy Gustan l Mataram, umi