- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Motif terdakwa kasus mafia pajak, Gayus Tambunan, ke luar negeri hingga kini masih tanda tanya. Meski pengacara Gayus, Hotma Sitoempul, meyakinkan kliennya hanya berlibur, ada dugaan lain tentang tujuan mantan karyawan Ditjen Pajak itu ke luar negeri. Mengamankan asetnya. Benarkah?
Anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum yang juga Ketua Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan, Yunus Husein, mengatakan Satgas sudah menghimpun sejumlah informasi dari negara-negara yang dikunjungi Gayus, yakni Malaysia, Singapura, dan Macau. Bahkan Amerika Serikat.
"Kami sudah meminta informasi, ada indikasi kuat di negara tetangga kita," kata Yunus dalam jumpa pers Satgas di Kantor UKP4, Jakarta, Kamis 13 Januari 2011.
Selain itu, Satgas juga melayangkan surat ke Kejaksaan Agung, Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tembusan ke Menteri Hukum dan Ham Patrialis Akbar untuk melakukan kerjasama timbal balik dibidang hukum dengan Malaysia, Singapura, Macau dan amerika Serikat.
"Itu dalam rangka menelusuri aset-aset yang kemungkinan dilarikan ke luar negeri," kata Yunus.
Surat itu sudah dilayangkan Rabu kemarin. Seiring hal itu, Yunus meminta proses hukum kasus Gayus tetap berjalan.
Gayus diduga pergi ke Macau pada tanggal 22 hingga 24 September 2010. Sementara itu, pada tanggal 30 September 2010 hingga 2 Oktober 2010, Gayus diduga pergi ke Kuala Lumpur dan Singapura dengan paspor bernama Sony Laksono. (hs)
Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.
