- PLN Jawa-Bali
VIVAnews - Batalnya pencabutan batas kenaikan tarif (capping) untuk industri diperkirakan menambah beban pembiayaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp1,8 triliun. Jumlah beban itu dihitung sejak pembatalan pencabutan capping, hingga akhir tahun nanti.
"Mengenai pembiayaan, kami sudah hitung bersama PLN. Sekitar Rp1,8 triliun dan itu bisa ditangani," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat usai rapat koordinasi di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 19 Januari 2011.
Hidayat mengatakan, penghapusan capping untuk industri baru bisa
dilanjutkan kembali paling lama setahun mendatang. Sementara itu, untuk beban pembiayaan sepenuhnya diserahkan kepada intansi terkait.
"Sekarang yang bisa memutuskan adalah rapat Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN, dan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) minggu ini," katanya.
Menperin mengaku penghapusan capping penting supaya penghapusan
disparitas juga bisa dilakukan. Namun, langkah itu tidak dapat dilakukan secara mendadak agar industri bisa menyiapkan diri.
"Supaya industri juga siap maka harus diberitahu dan diumumkan mulai sekarang, (misalnya) tahun depan disparitas itu dihilangkan," kata Hidayat. "Kalau itu dilakukan, saya ikut mempertanggungjawabkan."
Bahkan, mantan ketua umum Kadin ini juga menilai pencabutan capping
bisa dilakukan sekaligus dengan catatan seluruh pihak harus bekerja
keras supaya hambatan lain untuk meningkatkan daya saing itu tidak
bertambah.
Kementerian Perindustrian juga berjanji akan melakukan upaya
penghapusan segala hambatan sehingga efisien dan
daya saing meningkat.
"Banyak aturan di luar perindustrian yang harus disinkronkan atau
setujui. Kami sesuaikan, termasuk harmonisasi tarif. Minggu depan itu
kami bicarakan," kata Hidayat.
Romi Hariyanto Daftar Cagub Jambi ke Gerindra, Tak Ciut Nyali Lawan Petahana
Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Romi Hariyanto mantap maju sebagai cagub Jambi di Pilgub Jambi 2024
