Polisi Cari Motif Pengusaha HS Biayai Gayus

Gayus Tambunan usai menjalani sidang.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi, menegaskan masih mencari motif pengusaha berinisial HS membiayai Gayus Tambunan pelesiran ke luar negeri.

"Kami akan mencari bukti-bukti yang mengarah apakah maksud orang ini memberikan fasilitas. Apakah dalam kaitan memang dia terlibat dalam sesuatu utang budi atau memang hanya sekedar teman," kata Ito di Jakarta, Kamis 20 Januari 2011.

Menurut Ito, peranan pengusaha HS masih berasal dari pengakuan Gayus Tambunan. Polisi masih mencari kebenaran informasi dari Gayus itu. "Jadi sekarang yang terkait dengan itu kan selama dia (Gayus) di luar negeri kemudian difasilitasi oleh seseorang," ujarnya. "Jadi perlu dibuktikan dulu."

Seperti diketahui, Gayus saat ini menjadi tersangka kasus pemalsuan paspor. Sebelumnya, polisi menyatakan bahwa Gayus telah mengeluarkan imbalan sebesar US$100 ribu untuk mendapatkan paspor atas nama Sony Laksono. Dari jumlah itu, A hanya menerima US$2.500. Sedangkan sisanya dibagi kepada teman-temannya.

Sampai sejauh ini telah ada sejumlah orang yang diamankan, A dan J (WNI). Sementara itu, kawan lama Gayus, AG yang memperkenalkan Gayus dengan A masih berstatus saksi.

Polisi juga tengah memburu John Jerome Grice, seorang Warga Negara Amerika Serikat. John diduga tak hanya membuatkan paspor palsu atas nama Sony Laksono untuk terdakwa kasus mafia hukum, Gayus Tambunan. Tapi juga menawarkan Gayus menjadi warga negara asing.

Kabar terbaru, kemarin Gayus mengungkapkan bahwa John Grice merupakan agen CIA. Hal tersebut disampaikan usai Gayus divonis 7 tahun penjara. (hs)

Sadis! Ibu Rumah Tangga di Garut Tewas Dibunuh, Anak Korban Luka Berat dan Motornya Dicuri
Syekh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa (Doc: Alarabiya)

Pemimpin Muslim Berpengaruh di Dunia Sebut Islamofobia Berawal dari Kesalahpahaman

Pemimpin agama paling senior di Arab Saudi, turut menyerukan dialog guna membendung gelombang Islamofobia yang meningkat di seluruh dunia.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024