- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Tim pengacara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar kaget saat mendengar pernyataan terdakwa penggelapan pajak Gayus Tambunan. Pengacara mengingat kembali kejanggalan yang menimpa Antasari, motif pembunuhan berencana.
"Kami akan bertemu Pak Antasari merundingkan hal ini. Dan kami akan menyusun memori PK (Peninjauan Kembali)," kata salah satu pengacara Antasari, M Assegaf, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 21 Januari 2011.
Assegaf mengatakan bahwa pernyataan Gayus yang menyebut jaksa Cirus Sinaga menjadi kunci membongkar kasus Antasari tidak bisa dijadikan novum atau bukti baru. Karena itu masih perlu dibuktikan dan didalami.
Tapi, kata Assegaf, bagian terganjil dalam kasus Antasari kembali terngiang. Yakni soal motif pembunuhan berencana yang menjerat Antasari. Menurut Assegaf, motif pembunuhan berencana itu terungkap dalam kesaksian tunggal Rhani Juliani Grand Mahakam, yang dibantah keras Antasari.
Peristiwa 'esek-esek' yang disampaikan Rhani di hotel itu dengan tegas ditolak Antasari. Assegaf bahkan menyebut kesaksian Rhani itu tidak punya nilai hukum.
"Berdasarkan fakta persidangan, Rhani itu disuruh dan diantar Nasrudin (korban/suami Rhani) untuk menemui Antasari. Posisi pintu kamar terbuka," kata Assegaf.
Lucunya, lanjut Assegaf, ketika Rhani sudah di kamar, Nasrudin mendobrak pintu dan dengan suara keras mengatakan, "Ada apa kamu dengan istri saya?" tiru Assegaf.
Belum lagi kesaksian Rhani yang menyebut Nasrudin meminta dirinya mengangkat telepon selular bila sudah berada di dalam kamar. Saat itu, kata Assegaf, Rhani diminta Nasrudin untuk mengangkan telepon selular tanpa menyebut nama Nasrudin, sebut saja dari teman. Dan telepon selular itu tidak dalam posisi mati, tapi terus menyala dan direkam oleh Nasrudin di seberang sana.
"Itu rekayasanya telanjang sekali. Itu semua adalah jebakan. Masalah ini tidak pernah diberitakan besar di media. Sehingga, betul-betul ada kesan Antasar meminta membunuh Nasrudin karena terancam peristiwa di hotel itu akan dibongkar," jelas pengacara senior ini.
Apakah sebelum terjerat kasus ini, Antasari sedang membidik kasus besar yang membahayakan negara? Menurut Assegaf, yang pasti saat periode Antasari ada dua kasus yang cukup mengejutkan.
"Pertama, kasus besan SBY (Aulia Pohan) dan kedua kasus mantan Kapolri Rusdihardjo," ujar Assegaf.
Assegaf mengingatkan, saat kasus Gayus bergulir di Pengadilan Negeri Tangerang, jaksa Cirus Sinaga menjadi tim koordinator peneliti kasus Gayus Tambunan. Di saat yang bersamaan, Cirus menjadi Ketua Tim jaksa Antasari.
Usai sidang vonis, Rabu 19 Januari lalu, Gayus Tambunan, menyatakan dua kasus yang dituduhkan kepadanya sebagai pengalihan isu. Menurutnya, kasus mafia pajak diangkat Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk menutup skenario kasus Antasari Azhar.
"Satgas mengalihkan isu dari mafia pajak yang kemungkinan melibatkan direktur dan Dirjen Pajak atau mafia hukum yang kemungkinan melibatkan Cirus Sinaga yang ditakutkan akan membongkar kasus Antasari Azhar," kata Gayus, Rabu 19 Januari lalu. (sj)
Shin Tae-yong: Pelatih Timnas yang Juga Mahir Kendarai Truk dan Mobil Setir Kanan
Shin Tae-yong jadi sosok pelatih yang dicintai masyarakat Indonesia karena sukses membawa Timnas U-23 menorehkan sejarah. Ternyata, dirinya juga mahir dalam berkendara.
