Alasan Demokrat Tarik Dukungan Angket Pajak

Rapat paripurna DPR
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Tujuh anggota Fraksi Partai Demokrat menarik dukungan usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket mafia pajak. Kini tinggal Sutjipto dari fraksi itu yang masih bertahan. Dapat tekanankah mereka?

"Nggak, Demokrat kan partai yang menjunjung tinggi azas demokrasi. Kami boleh beda pendapat, bisa sesama anggota atau antar fraksi dan anggota," kata Sutjipto saat dihubungi VIVAnews.com, di Jakarta, Rabu 26 Januari 2011.

Sutjipto menegaskan ada sejumlah alasan, kenapa anggota fraksinya, Harry Wicaksono, Didi Irawadi Syamsudin, Pieter Zulkifli, Himatul Aliyah, Achsanul Qosasih, Gde Pasik Swardika, dan Diana Anwar, menarik dukungan.

"Ternyata kemarin ada pimpinan fraksi yang menganggap yang kami usulkan ini pansus lintas komisi, bukan Pansus Hak Angket mafia pajak. Sebenarnya kan niat sama, cuma jalan beda," ujar dia.

Salah pengertian itu, menurut Sutjipto, akibat komunikasi antar pimpinan dan anggotanya yang kurang intensif. Tapi, setelah semuanya duduk bersama dan mengkomunikasikan masalah ini, akhirnya Fraksi Demokrat memutuskan tidak mendukung penggunaan hak angket. "Fraksi mendukung kalau pansusnya lintas komisi," tutur Sutjipto.

Kenapa? "Dua hal itu derajatnya beda. Kalau hak angket, fraksi khawatir dimainkan secara politik," tutur Sutjipto.

Hak angket ini direncanakan fokus pada penyelidikan mafia pajak, antara lain untuk mengetahui intervensi dari instansi pajak atas proses pengadilan pajak. Selain itu, menyelidiki sistem pembinaan, pengawasan, dan penindakan yang dilakukan instansi pajak terhadap petugas yang melanggar hukum, hingga seberapa besar kerugian negara akibat kebocoran dan tak efektifnya penerimaan pajak.

Dengan hak angket ini, DPR bisa memanggil siapa pun, pejabat apa pun, dan dalam posisi apa pun. Dia menambahkan, siapa pun yang menolak hadir setelah dipanggil Pansus Hak Angket, bisa dipidana. (art)

Bluebird Releases New Service for Elderly Convenience
Ketua KFA, Chung Mong-gyu

Netizen Korea Selatan Ingin Orang Ini Mundur Usai Kalah dari Indonesia U-23

Netizen Korea Selatan benar-benar kecewa usai kekalahan dari Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat dini hari WIB 26 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024