Menkeu Sambut Gembira Penurunan BI Rate

VIVAnews - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia ke level 8,75 persen disambut gembira. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kebijakan bank sentral itu bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di tingkat 4,5-5,5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi itu terdiri dari beberapa faktor penunjang. BI rate itu hanya salah satu faktor," kata Menkeu di Jakarta, Kamis 8 Januari 2009.

Yang pasti dengan keputusan otoritas moneter ini, pemerintah berharap inflasi masih bisa terus ditekan sepanjang tahun ini. Kebijakan penurunan BI rate dipicu kenyataan sepanjang Desember 2008 terjadi deflasi 0,04 persen.

Dengan penurunan tersebut, imbuh Menkeu, maka ruang terjadinya tingkat suku bunga untuk bisa menstimulate investasi masih bisa meningkat. "Karena kita lihat, dari sisi bank juga perlu konsolidasi. Jadi kalau 4,5-5,5 persen itu, pertumbuhan kredit 20-25 persen," katanya.

Sebab saat suku bunga acuan berapa di level   sembilan persen, pertumbuhan kredit bisa 37 persen. "Jadi tidak hanya growth yang mempengaruhi. Jadi kalau suku bunga turun tetapi likuiditas maupun prospek ekonomi menimbulkan risiko, biasanya bank juga akan lebih hati-hati," kata dia.

Sebelumnya Bank Indonesia mematok BI rate di atas sembilan persen. Pada Desember 2008, BI perlahan-lahan menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 9,25 persen. Penurunan terus berlanjut sampai Januari 2009 sebesar 50 basis poin menjadi 8,75 persen.

Mobil Sport Listrik Ini Akhirnya Bisa Dipesan, Harga Rp1,1 Miliar
Mohamed Salah jebol gawang Crystal Palace

Mohamed Salah Rahasiakan Penyebab Ribut dengan Klopp

Mohamed Salah dan Juergen Klopp ribut di tepi lapangan saat Liverpool melawat ke London Stadium, markas West Ham United, Sabtu malam WIB 27 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024