Diprotes, Film Jupe-Depe Ganti Judul

julia perez
Sumber :
  • VIVAnews/Gestina Rachmawati

VIVAnews - Selaku produser film 'Arwah Goyang Karawang', Shanker memutuskan untuk mengganti judul film yang dibintangi Julia Perez dan Dewi Perssik tersebut. Film ini pula yang akhirnya membuat Jupe dan Depe berseteru dan berurusan dengan hukum.

Bea Cukai Madura Gencarkan Sosialisasi Cukai Rokok Legal di Madura

Namun, Shanker memiliki alasan sendiri untuk mengganti judul film tersebut. “Daripada saya terus dianggap menjual sensasi dan sengaja memunculkan kontroversi soal penggunaan judul, saya memilih mengganti judul film ini,” kata Shanker saat memenuhi undangan Lembaga Sensor Film (LSF), belum lama ini.

Dalam siaran pers dari rumah produksi Sentra Mega Sinema Film itu disebutkan, kini film 'Arwah Goyang Karawang' berganti judul menjadi 'Arwah Goyang Jupe-Depe'.

DPR Kritik Pernyataan Anak Buah Nadiem yang Sebut Kuliah Kebutuhan Tersier

Pilihan judul ini dipilih setelah melalui beberapa kali pertimbangan, di antaranya film horor ini dibintangi dua bintang seksi Jupe dan Depe. Dan sepanjang film, teror maupun kengerian film hadir melalui karakter yang diperankan Jupe dan Depe.

“Saya terima dengan legowo untuk mengganti judul film ini menjadi 'Arwah Goyang Jupe-Depe'. Saya tidak merasa nyaman bila film ini dianggap hanya menjual kontroversi dan sensasi belaka. Saya berkarya dengan perencanaan, riset, dan mencurahkan energi. Saya mengangkat isu melalui film yang seharusnya disikapi lebih positif,” ujar Shanker.

The House of W, Rumah Khusus Perempuan dengan Arsitektur Islam yang Menginspirasi

Shanker maupun sutradara film, Helfy Kardit, sebenarnya ingin berdialog dengan masyarakat yang melontarkan protes dan pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh film ini. Ada hal-hal yang ingin dijelaskan agar pesan film ini tidak dimaknai sepotong-sepotong.

Ia mencontohkan dialog Lilis (diperankan Jupe) dengan Pak Awal, pemilik kelompok Goyang Karawang, bahwa ia ingin berhenti menari jaipong striptis karena tarian itu sudah menyimpang dari budaya dan tradisi yang dikenalnya.

“Dialognya jelas, bahkan ada pembelaan untuk kesenian tradisional. Tapi semuanya kembali kepada penonton, kalau memang frase 'Goyang Karawang' dianggap tidak pantas, ya saya lebih memilih tidak menggunakan frase itu,” tuturnya.

Secara bertahap, semua materi film yang menunjukkan adanya kata 'Karawang' akan diganti dengan kata-kata 'Jupe-Depe'. Di film, poster, materi-materi promosi, hingga trailer iklan (TVC), tidak lagi menggunakan kata “Karawang”.

Shanker berharap langkahnya mengganti judul film tidak mengurangi apresiasi penonton terhadap film Arwah Goyang Jupe-Depe. Setelah penggantian judul film, Shanker berharap film 'Arwah Goyang Jupe-Depe' bisa lebih berkonsentrasi melanjutkan rencana-rencana promosi yang sempat tertunda.

Di antaranya jadwal wawancara-wawancara, promosi kunjungan ke bioskop-bioskop daerah, hingga sosialisasi kepada penonton tentang perubahan judul film ini.

“Saya harus memulai dari awal untuk mengangkat awareness penonton film yang dibintangi dua pemain populer ini,” katanya.

Tentunya, ini menjadi semacam pembelajaran bagi pekerja kreatif perfilman untuk lebih melihat perspektif sosial lebih komprehensif.

Shanker menyadari bahwa film sebagai realita sosial masyarakat, tidak sepenuhnya bisa ditawarkan sebagai tontonan dan isu sosial yang disikapi secara bijaksana. Penggantian judul film produksi Sentra Mega Kreasi Films menjadi Arwah Goyang Jupe-Depe adalah contohnya.  (art)

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat RDP di DPR RI

Nadiem: Aturan Baru UKT Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hanya berlaku bagi mahasiswa baru bukan mahasiswa yang sudah berkuliah di perguruan tinggi.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024