Pemilu 2009

Perpres Buka Peluang Korupsi

VIVAnews - Peraturan presiden soal penunjukan langsung dinilai sejumlah lembaga swadaya masyarakat membuka peluang korupsi. "Kalau Presiden antikorupsi, mestinya menolak Perpres penunjukan langsung," kata Roy Salam, Koordinator Divisi Politik Anggaran Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra).

Pada Pemilu 2004 dan beberapa pemilihan kepala daerah, Fitra menemukan penunjukan langsung menyemai korupsi. "Banyak mark up dalam pengadaan logistik seperti topi panitia pemilihan dan lain-lain," kata Roy dalam diskusi di Taman Surapati, Menteng, Jakarta, Jumat, 9 Januari 2009.

Pendapat senada diungkapkan Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi. Jojo menyebut Komisi Pemilihan Umum yang sekarang tak belajar dari pendahulunya. "Kalau sekarang darurat yang jadi alasan, lantas apa kemajuan dibanding Komisi yang dulu?" kata Jojo.

Jojo menyarankan KPU, karena draf Perpres sudah diajukan ke presiden, harus ada pengimbangan dengan pengawasan internal yang lebih ketat. Jojo khawatir, KPU periode 2009-2014 ini juga akan berakhir di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi karena terlibat korupsi dalam penunjukan langsung logistik Pemilu.

"Untuk diketahui, kasus paling banyak ditangani KPK itu soal penunjukan langsung," kata Jojo.

Truk Tabrak Mobil Bak Terbuka di Sukabumi, Tewaskan Anggota KNPI
Demo buruh

Ada Aksi May Day di Jakarta, Hindari Lokasi Ini Kalau Tidak Mau Kena Macet

Dua konfederasi buruh terbesar di Tanah Air akan merayakan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Rabu, 1 Mei 2023.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024