- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono banyak pertimbangan dalam mengocok ulang koalisi.
Menurut dia, dalam sebuah kesempatan Marzuki dan sejumlah elit Demokrat menanyakan kenapa tidak tegas saja langsung memberi hukuman pada partai yang bandel. "Beliau tanya balik, mampu nggak Demokrat saja mengawal pemerintahan," kata Marzuki dalam diskusi di DPR, Jumat 4 Maret 2011.
Menurut dia, SBY sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. SBY tidak jadi melangkah bila tidak yakin keputusannya itu benar. "Beliau firm, satu-satu dipanggil diajak bicara visi, misi, kalau mau terus ayo, kalau tidak apa boleh buat," katanya.
Marzuki mengatakan, langkah hati-hati SBY itu karena sistem politik yang dipakai. Menurut dia, bila tidak berhasil menguasai mayoritas mutlak suara parlemen, kompromi harus dilakukan. Bila tidak, dia menjelaskan, bisa saja partai-partai non penguasa menghambat program pemerintah dengan mengganjal proses anggaran di DPR.
Kalau anggaran yang diajukan tidak disepakati parlemen, artinya harus memakai anggaran tahun sebelumnya. Dengan begitu, pemerintah akan gagal mengupayakan pertumbuhan alias stagnan.
"Dan DPR ini paling pinter membolak-balik kata. Pemerintahan tidak baik kalau anggaran tidak disetujui. Itu yang menghalangi [Demokrat] bisa lantang," katanya.
Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea
Berperan sebagai Chef Arif, Nicholas Saputra sedikit banyak juga harus mempelajari soal dunia dapur sebelum memulai syuting.
