- Inin Nastain/VIVAnews
VIVAnews - Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melampaui batas alokasi Februari 2011. Hal itu dipicu adanya peralihan dari masyarakat pengguna Pertamax ke Premium.
Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), total alokasi BBM untuk Februari 2011 sebanyak 2.852.146 kiloliter. Dengan rincian Premium sebanyak 1.706.361 kiloliter, Kerosene 206.043 kiloliter, dan Solar 939.742 kiloliter.
Sementara itu, realisasi untuk Februari 2011 yang belum diverifikasi, total mencapai 3.000.888 kiloliter. Dengan rincian Premium sebanyak 1.822.098 kiloliter, Kerosene 149.977 kiloliter, dan Solar 1.028.813 kiloliter.
Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, mengatakan kenaikan konsumsi BBM tersebut salah satunya dipicu oleh peralihan penggunaan Premium karena harga Pertamax yang melonjak.
"Mengenai kenaikan harga Pertamax, saya belum hitung elastisitasnya. Tapi, yang pasti ada peralihan," kata Tubagus di gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin, 7 Maret 2011.
Namun, jika ada penyelundupan dan penyelewengan BBM, Tubagus mengatakan, dari BPH Migas harus ada upaya penegakan hukum dengan kepolisian.
Pemerintah telah memiliki kuota untuk BBM bersubsidi 2011 sebanyak 38,5 kiloliter. Meski sudah sudah melebihi kuota, Tubagus menyatakan belum ada rencana untuk menambah kuota tahun ini. (art)