Sembuhkan Penyakit Jantung dengan Lintah

Terapi Lintah
Sumber :

VIVAnews - Ada pengobatan alternatif bagi pengidap pasien jantung. Terapi lintah atau hirudinea memberi harapan baru bagi kesembuhan penderita penyakit kardiovaskuler.

Lintah dan pacet (leech) adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea yang dikenal sebagai karnivor dan penghisap darah. Namun, di tangan terapis Alie Ahmad, hewan ini berubah menjadi obat penyakit jantung.

Keampuhan terapinya makin tokcer disandingkan dengan pengobatan herbal.
Alie mengatakan, pembuluh darah manusia sebenarnya fleskibel. Namun, kolesterol, lemak dan kalsium membuat pembuluh darah menyempit, tersumbat atau terjadi pembekuan darah.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Lintah memiliki antikoagulan yang membuat darah tak mudah pecah atau menggumpal. Dua-tiga ekor lintah yang diletakkan pada dada sebelah kiri selama 30 menit akan menghisap lendir dan darah yang menyumbat pembuluh darah sehingga peredaran darah kembali lancar. Selain terapi lintah,

pasien akan memperoleh herbal racikannya sendiri. "Sebotol herbal dipakai selama 3,5 hari dan diminum selama dua bulan," katanya kepada VIVAnews di tempat prakteknya di Ruko Mal Seasons City, Jakarta Barat.

Untuk bahan herbal, terapis yang telah memulai kliniknya sejak 2000 ini mendatangkan langsung dari China. Kemudian, ia sendiri yang meracik sesuai tingkat kebutuhan para pasiennya.

Itu pula sebabnya Alie tak punya klinik cabang selain di rukonya Herbalnya hanya bisa bertahan 7-8 jam dalam suhu ruang sehingga harus selalu dalam lemari pendingin. Bagi pasien yang berkonsultasi lewat telepon atau dari daerah yang jauh, herbal akan diterbangkan dalam keadaan beku atau kering ke tempat tujuan.

Dengan pengawasan yang ketat, Alie menjamin kesembuhan 9 dari 10 pasien yang datang. " Sejak awal kami melihat apakah pasien masih dapat sembuh atau tidak. Kalau memang sulit, saya akan menolaknya karena ada jaminan," ujar terapis yang memulai kliniknya di Medan. 

Berdasarkan pengalamannya, Ali menyatakan mampu menyembuhkan penyakit kardiovaskuler antara lain jantung koroner, jantung bengkak, jantung panas, kebocoran jantung, gangguan katup jantung, gangguan arus listrik katup jantung, gangguan irama jantung, lemah jantung, penyempitan pembuluh darah jantung, penyumbatan pembuluh darah jantung, penyumbatan serabut koroner jantung.

Alie menyebut pasien-pasiennya berasal dari berbagai kalangan termasuk kepala daerah dari seluruh Indonesia, anggota legislatif, bahkan kalangan penyembuh pun datang ke tempatnya. Dia pun melayani pasien yang berasal dari luar negeri seperti Jepang, Korea, Singapura hingga Amerika Serikat. Alie mempersilakan pasien yang tetap minum obat dari dokter. "Dengan syarat diminum sejam sebelum minum obat herbal," ia mengimbuhkan.

Memang, sekali terapi di tempat ini tak murah. Sekali terapi lintah dengan dua botol herbal untuk seminggu, pasien harus mengeluarkan uang Rp3,9 juta. Namun ia menjamin setelah 16 kali terapi, pasiennya telah dapat hidup normal.
 
Seorang pasien, Wilmar, mengaku baru sekali menjalani terapi telah merasakan manfaatnya. Rasa dingin pada tangan dan lemas pada kaki telah hilang. Dia pun dapat tidur nyenyak di malam hari. "Makanya saya optimis dapat sembuh di sini," katanya. Dari hasil pemeriksaan labolatorium, ia dideteksi mengalami gangguan pada jantung yang membengkak.

Lain pula Rismat Tarigan. Pria 60 tahun divonis dokter untuk menjalani operasi bypass. Namun ia memilih untuk menjalani pengobatan alternatif lebih dulu. "Saya sebelumnya punya diabetes dan hepertensi. Saya ingin mencoba terapi ini daripada dioperasi." Dan, ia merasa lebih enak meski baru menjalani terapi sekali.   

Alie menyarankan ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi penderita jantung yaitu garam, kopi dan terutama daging kambing. Makanan tersebut akan menyebabkan pembuluh darah terganggu. 

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024