BI: Inflasi dari Bahan Pangan Masih Tinggi

Ilustrasi grafik penerapan teknologi bagi perusahaan.
Sumber :
  • Ilustrasi

VIVAnews - Harga pangan domestik seperti minyak goreng, terigu, mi instan, dan pakan ternak masih tinggi karena terimbas harga pangan global seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), gandum, jagung, dan kedelai yang dalam tren meningkat.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Anomali iklim telah mendorong kenaikan harga pangan secara umum, baik yang diproduksi di pasar domestik maupun global.

Menurut Ketua Tim Inflasi Bank Indonesia, Arif Hartawan, kenaikan harga kelompok pangan menjelang pertengahan 2011 terjadi di seluruh negara kawasan. Namun, inflasi kelompok pangan Indonesia jauh lebih tinggi dibanding negara kawasan, yakni dari komoditas pangan utama seperti beras yang mengalami kenaikan harga jauh melebihi negara kawasan.

Kondisi tersebut menjadi salah satu pemicu utama tingginya inflasi kelompok pangan di Indonesia.

"Namun, tekanan inflasi melambat sejalan dengan koreksi harga pada sejumlah harga bahan makanan. Selama Februari 2011, inflasi tercatat sebesar 0,13 persen (month to month/mtm) atau 6,84 persen (year on year), lebih rendah dari bulan sebelumnya," kata Arif dalam diskusi di gedung BI, Jakarta, Selasa 29 Maret 2011.

Kendati demikian, Arif mengingatkan, tingginya inflasi kelompok pangan berpotensi memberikan tekanan inflasi inti. Mengingat, inflasi inti dari kelompok makanan dalam bentuk kemasan tahan lama terkait dengan impor bahan pangan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Inflasi inti kelompok makanan kemasan tahan lama mayoritas terdiri atas makanan semi olahan yang dipengaruhi harga global. "Pengaruh harga global sangat kuat, terutama karena pasokan domestik belum cukup, sehingga bergantung impor," kata dia.

Sementara itu, terkait rencana pemerintah untuk membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh terhadap ekspektasi inflasi. Pada saat pemerintah akan melakukan pembatasan BBM, kondisi menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Karena, ketika harga BBM naik, kebutuhan masyarakat juga ikut naik.

Arif menjelaskan, pembatasan BBM bisa memberikan ekspektasi negatif bagi daerah. "Penundaan pembatasan BBM itu memberikan ekspektasi positif bagi masyarakat. Namun, jangan terlalu lama jika akan menentukan kapan waktunya. Karena hal itu akan membawa ekspektasi negatif," ujarnya. (art)

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Kim Min-jae saat Napoli melawan Inter Milan

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024