Setelah 77 Jam Tangki Cilacap Akhirnya Padam

Tangki minyak kilang Pertamina RU IV Cilacap yang terbakar
Sumber :
  • Antara/ Idhad Zakaria

VIVAnews - Setelah terbakar sejak Sabtu 2 April 2011 pada pukul 04.55 WIB, tangki minyak milik PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, akhirnya berhasil dipadamkan. Pemadaman itu membutuhkan waktu lebih dari 77 jam.

Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan

Sekitar pukul 10.35 WIB, Pertamina sukses memadamkan api yang berkobar di tangki 31 T-7 dan terus melakukan penyemprotan untuk pendinginan. Tangki 31 T-7 merupakan tangki terakhir yang berhasil dipadamkan, setelah sebelumnya tangki 31 T-2 dan 31 T-3 dapat dipadamkan pada Minggu 3 April 2011.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun, mengatakan pemadaman dibantu dengan menggunakan Terminator Canon Foam yang mulai dilakukan pada Selasa pukul 09.15 WIB dan pada pukul 10.35 WIB api berhasil dipadamkan.

"Saat ini, tangki 31 T-7 terlihat sudah menimbulkan asap putih yang menandakan api sudah padam," kata Harun dalam penjelasan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 5 April 2011.

Menurut dia, Terminator Canon Foam yang mampu menyemprotkan campuran foam dan air dengan daya lontar hingga 3.500 galon per menit ini membutuhkan foam sekitar 24 ton per jam dan suplai air dari dua jalur pipa. Pasokan foam terus ditambah dengan mendatangkan stok dari beberapa daerah, termasuk dari Jakarta sebanyak 25 ton.

Pada saat yang bersamaan, dia menjelaskan, proses proteksi dan pendinginan di tangki 31 T-104 yang berdekatan dengan tangki 31 T-7 juga terus dilakukan untuk menjaga suhu tangki tersebut di bawah 50 derajat celcius.

Sementara itu, kedua tangki yang terbakar lainnya, yaitu tangki 31 T-2 dan 31 T-3 sudah dinyatakan padam sejak Minggu.

Proses pemadaman dan pendinginan yang hingga kini terus dilakukan tidak terganggu oleh gempa berskala 7,1 skala Richter yang terjadi di Cilacap pada Senin 4 April 2011 pukul 03.05 WIB.

Pasokan bahan bakar minyak pun dinyatakan aman dengan ketersediaan stok yang berada di level normal. Terminal Lomanis juga masih beroperasi untuk memasok BBM ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Pada Minggu, Pertamina juga telah mengalirkan produksi kilang ke Terminal Transit LomanisĀ  yang terdiri atas minyak tanah sebanyak 7.300 kiloliter (KL), premium 13.000 KL, dan solar 28.000 KL. Dari Terminal Transit Lomanis BBM ini selanjutnya disalurkan melalui pipa ke depot Padalarang, Ujung Berung, Tasikmalaya, Rewulu, dan Depot Teras.

Pertamina menjamin pasokan BBM dalam kondisi aman dengan volume stok premium, solar dan kerosin dijaga pada level 3,2 juta KL. Untuk avtur mulai dikapalkan sejak Senin sebanyak 17.000 KL ke Depot Manggis, Bali dan Soekarno Hatta. (umi)

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024