- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, menyatakan penyusun anggaran gedung baru DPR adalah parlemen periode 2004-2009. Marzuki berkukuh, saat mulai menjabat Ketua DPR periode 2009-2014 mulai Oktober 2009, sudah ada rancangan anggaran gedung baru dalam APBN 2010 yang ditetapkan DPR yang lama.
Namun, beberapa anggota DPR periode lalu itu membantah telah menyusun anggaran sampai berjumlah Rp1,8 triliun dan kemudian direvisi jadi Rp1,1 triliun itu. DPR periode lalu, kata Ketua Tim Peningkatan Kinerja DPR 2004-2009, Darul Siska, hanya memandatkan sayembara penataan kompleks DPR, bukan membangun gedung baru.
Sekretaris Jenderal DPR, Nining Indra Saleh, yang telah menjabat sejak 2007 menyatakan, sayembara itu batal dilaksanakan. "Sudah diganti dengan workshop nasional dua hari, dihadiri perguruan-perguruan tinggi se-Indoinesia, Ikatan Arsitek Indonesia dan sebagainya," katanya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 5 April 2011.
Workshop itu, kata Nining, telah menghasilkan masukan untuk pembangunan gedung DPR. Sebuah desain pun dihasilkan. APBN 2010 yang berjalan sejak Januari 2010 telah mengucurkan Rp10 miliar untuk biaya desain dan manajemen konstruksi gedung baru.
Lalu siapa yang memutuskan anggaran untuk gedung itu, apakah DPR periode 2004-2009 atau periode sekarang yang dipimpin Marzuki Alie?
Nining tak langsung menjawab. "Anggaran yang mana dulu nih? Saya harus rapat dulu dengan tim. Jangan sendiri-sendiri begini.
Tak mungkin saya mengetahui semua. Tapi tidak apa-apa itu dijelaskan, tetapi berikan kesempatan saya rapat dulu," katanya.
Nining hanya menjelaskan, rencana penambahan ruangan bagi anggota DPR sudah dikaji sejak 2006 oleh Tim Peningkatan Kinerja DPR. "Di rekomendasinya juga memang ada. Itu kan ditindaklanjuti oleh BURT saat itu dengan tim grand design. Jadi saya harus kumpul dulu nih, saya tak hafal," katanya.
Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse
Polisi sudah menangkap Galih Loss karena konten 'hewan mengaji' yang meresahkan dan diduga menistakan agama Islam.
