- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Saham-saham sektor perbankan diprediksi akan bergerak positif pada transaksi hari ini, Rabu 6 April 2011, seiring ekspektasi pasar terhadap pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia yang tetap pada pekan ini.
"Ekspektasi tetapnya suku bunga BI Rate, memberikan angin segar bagi saham-saham industri perbankan," ujar analis saham PT EkoKapital Securities, Cece Ridwan saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Kendati demikian, Cece mengingatkan pelaku pasar bahwa saham perbankan dalam beberapa hari terakhir sudah mengalami kondisi jenuh beli (overbought). "Kondisi yang sudah overbought, tentunya bisa menahan penguatan harga saham," kata dia.
Saham-saham bank yang ia rekomendasikan, antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN).
"Namun, saham-saham unggulan seperti ASII (PT Astra International Tbk), ANTM (PT Aneka Tambang Tbk), dan ITMG (PT Indo Tambangraya Megah Tbk) masih layak beli karena tetap menjanjikan," ujar Cece.
Ikhsan Binarto, analis PT Indo Premier Securities juga berpendapat, saham-saham sektor perbankan boleh dijadikan pilihan investasi pada perdagangan hari ini seperti BDMN.
"Tapi, saham-saham yang memiliki agenda aksi korporasi seperti PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) masih layak beli," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, hari ini.
Selain itu, dia turut merekomendasikan saham-saham barang konsumsi seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang selalu menjadi favorit pilihan investor, karena sudah terbukti tetap memiliki kinerja menjanjikan di saat ekonomi sedang mengalami krisis.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia Selasa 5 April 2011, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup negatif akibat aksi ambil untung (profit taking) investor serta minimnya sentimen positif. IHSG berakhir turun 14,11 poin atau 0,38 persen ke level 3.685,94.
Seperti diketahui, investor melakukan profit taking pada saham-saham unggulan. Di mana, koreksi harga terbanyak dialami sektor industri, keuangan, disusul industri tambang dan properti.