- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Anis Matta menyatakan, batal atau dilanjutkannya pembangunan gedung baru tergantung pada fraksi-fraksi di DPR. Pimpinan DPR, kata Anis, hanya tinggal mengikuti.
Jika fraksi-fraksi sepakat membatalkan, pimpinan DPR tak bisa memaksakan pembangunan tetap dilakukan. "Prinsipnya, kami pimpinan mengikuti pendapat fraksi," kata Anis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 6 April 2011. "Karena fungsi pimpinan DPR sebagai juru bicara."
Menurut Anis, penambahan sarana kerja bagi anggota DPR atau pembangunan gedung DPR adalah kesepakatan bersama dari DPR periode lalu. Dengan demikian, jika keputusan itu tak jadi dilakukan sekarang, tentu harus diputuskan bersama-sama. "Kalau ingin dibatalkan, tentu harus rapat sejenis, keputusan bersama-sama."
Sementara proses tender yang sudah berjalan, Anis berpendapat diteruskan saja. "Proses tender berlangsung saja, nanti kalau semua sepakat dibatalkan, ya dibatalkan," kata Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera itu.
Anis hanya berharap, jika memang dibatalkan, sebuah fraksi harus satu suara. "Artinya, jangan nanti yang hadir dalam rapat suaranya lain dengan yang tidak hadir," katanya.
Kemudian, dalam rapat konsultasi yang digelar Kamis 7 April besok, Anis menyatakan segala aspirasi keberatan masyarakat akan diperhatikan.
Sejauh ini, fraksi yang sepakat menolak pembangunan gedung baru adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Amanat Nasional, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Hati Nurani Rakyat dan yang terbaru, PKS. Sementara Golkar dan Demokrat berpendapat perlu tinjau ulang nilai proyek saja.
10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah
Untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti oleh guru, orang tua, dan siswa:
