- AP Photo/Sergei Chuzavkov
VIVAnews - Di tengah upaya pemerintah mencari sumber tambahan volume ekspor gas ke Jepang yang terkena dampak tsunami, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merilis laporan bahwa kini masih ada sekitar 326 pabrik dari 22 sektor industri yang masih kekurangan gas untuk produksi dan atau meningkatkan produksinya.
"Sampai hari ini, industri nasional tidak mendapatkan kepastian pasokan
gas, baik untuk produksi dan atau meningkatkan produksi," ujar Wakil
Sekretaris Jendral Apindo, Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com, di Jakarta, Jumat 8 April 2011.
Franky mengungkapkan rapat koordinasi antara seluruh asosiasi yang tergabung dalam Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) menemukan fakta bahwa hingga kini masih ada 326 pabrik dari 22 sektor industri yang tersebar di 15 provinsi seluruh Indonesia masih kekurangan gas.
Kebutuhan gas industri tersebut rata-rata mencapai kisaran 2.798-3.283 mmscfd per tahun hingga 2015.
Pengusaha, Franky melanjutkan, selama ini hanya dapat mengeluh kepada Kementerian Perindustrian kendati mereka sebenarnya menyadari pemerintah tidak memberikan prioritas gas kepada industri dalam negeri. Di sisi lain, cadangan gas alam di Indonesia begitu melimpah.
"Ironisnya pemerintah dirasakan lebih mengutamakan peningkatan pasokan
gas ke Jepang, sedangkan industri dalam negeri sudah tiga tahun berjuang, namun belum mendapatkan kejelasan," ujar pria yang juga menjabat Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional (Forkan) itu.
Kalangan pengusaha menilai jika pemerintah ingin menuntaskan masalah pokok industri nasional terutama dalam hal daya saing dan investasi baru, salah satu solusinya adalah menjamin adanya ketersediaan energi.
Dengan terpenuhinya gas di 326 pabrik, Apindo optimistis kepastian berusaha dan pembukaan lapangan kerja akan tercipta di lokasi pabrik-pabrik tersebut.
"Kalau gas diekspor, maka secara tidak langsung pemerintah tidak konsisten untuk menciptakan lapangan kerja di dalam negeri atau tidak pro job," jelasnya. (art)