- Bobby Andalan| Bali
VIVAnews -- Kemunculan ribuan ulat bulu di pohon kedondong milik Ahmad Kosasih di Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur membuat geger. Masyarakat khawatir, wabah ulat bulu di Jawa Timur yang belakangan menyeberang ke Bali, sudah menular ke wilayahnya.
Agar ulat-ulat itu tak bikin gatal dan begidik, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Nusa Tenggara Barat telah menurunkan tim untuk membasminya. Sampai mati semua.
"Kami sudah melihat lokasi ulat bulu itu dan sudah menyemprotkan zat pembasmi ke pohon kedondong hingga ulatnya sudah habis,"kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Abdul Ma'ad kepada VIVAnews.com Selasa 12 April 2011.
Ma'ad minta masyarakat tak panik. Kata dia, binatang yang menggerayangi pohon milik warga, adalah ulat kedondong biasa. Ulat tersebut memakan daun kedondong yang muda. "Telurnya dibawa oleh semut, akibatnya penyebaran ulat semakin banyak sehingga memenuhi pohon kedondong itu," jelas dia.
Lagipula, ulat yang ditemukan di Lombok Timur itu berbeda dengan jenis ulat yang ditemukan di sejumlah daerah. Dijelaskan Ma'ad, jenis ulat kedondong itu bentuknya lebih besar dan berbulu halus, berbeda dengan ulat di daerah lain yang bulunya keras dan badannya kecil panjang.
"Nggak ada hubungannya antara ulat di Lombok Timur dengan ulat di sejumlah daerah di Jawa dan Bali," kata dia. "Sebagian sudah menjadi kepompong dan akan berubah menjadi kupu-kupu coklat atau hitam."
Kendati demikian, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB tetap melakukan langkah antisipasi untuk memproteksi penyebaran ulat bulu ke berbagai wilayah di NTB.
Ma'ad mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kabupaten dan Kota se NTB untuk mengerahkan petugas Pengamat Hama Penyakit. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura juga akan menyalurkan zat pembasmi hama tanaman ke seluruh Kabupaten dan Kota. Tak hanya untuk mencegah ulat bulu, tapi juga hama-hama lainnya.
Laporan: Edy Gustan|NTB
Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.
