9 Kota Alternatif Pengganti Tokyo (I)

Kota Singapura
Sumber :
  • flickr - slack12

VIVAnews - Jepang berharap terjadi pemulihan di negara tersebut pascagempa bumi dan tsunami. Bencana yang terjadi Maret lalu itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi yang cukup besar.

Selain itu, rusaknya fasilitas tenaga nuklir Fukushima yang menyebabkan terhentinya pasokan listrik dan diberlakukannya pemadaman bergulir disinyalir membuat perekonomian dan industri Tokyo tak bergairah.

Untuk itu, meskipun kota tersebut dipercaya bakal pulih, pemodal disarankan untuk melirik sembilan kota di Asia yang saat ini sedang booming untuk investasi mereka.

Persib Bandung Jaga Kebugaran Jelang Tantang Bali United di Championship Series

Hal itu, bisa dilihat dari bisnis perumahan dan ekonomi yang tumbuh, banyaknya populasi, serta kemampuan kota tersebut dalam menarik perusahaan-perusahaan multinasional besar.

Kota-kota tersebut, menurut laman businessinsider yakni:

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

1. Kuala Lumpur

Kota Kuala Lumpur

Harta Berjalan Betrand Peto Setelah Jadi Anak Ruben Onsu dan Sarwendah

Populasi: 1,6 juta
Bisnis perumahaan: Harga properti naik hingga tujuh persen di kota tersebut pada tahun lalu
Perusahaan Ternama: Petronas dan Al Rajhi Bank

Sejumlah industri tumbuh dan berkembang di Kota Kuala Lumpur, di antaranya menggeluti jasa, keuangan, real estate, perdagangan grosir, dan eceran, serta pelayanan pemerintah yang menyumbang 83 persen dari pendapatan kota. Sedangkan sektor manufaktur dan konstruksi menyumbang sisanya (17 persen).

Bahkan, berdasarkan lembaga survei The Knight Frank Global Cities, kota ini terlihat mengalami peningkatan yang berarti di saat terjadinya pergeseran kekuatan global.

2. Dubai

Kota Dubai

Populasi: 1,9 juta
Bisnis perumahaan: Harga properti turun hingga 10 persen tahun lalu
Perusahaan Ternama: Heinz, General Motor, General Electric, dan HP (Hewlett Pakcard)

Ekonomi Dubai perlahan tumbuh dengan cepat pada tahun 2010 setelah menyusut di 2009. Namun, pertumbuhan domestik bruto (PDB) yang ditopang bisnis konstruksi dan real estate tetap lambat belakangan ini.

Kendati demikian, pertumbuhan Ekonomi terlihat kuat dalam perdagangan non-minyak di 2010. Bahkan, pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkat lima persen pada tahun ini.

3. Sydney

Kota Sydney

Populasi: 4,4 juta
Bisnis perumahaan: Harga properti turun hingga lima persen tahun lalu
Perusahaan Ternama: Citigroup Pty Limited, Deutsche Bank Limited, KPMG, Symantec Royal Bank of Scotland, Coca Cola, dan IBM

Pusat keuangan Sydney, Australia adalah industri perumahan (65 persen) dan sektor keuangan (lima persen) yang menyumbang pertumbuhan domestik bruto Kota Metropolitan Sydney. Kota ini juga memiliki manufaktur yang kuat, perdagangan grosir, dan industri lainnya.

4. Singapura

Kota Singapura

Populasi: 4,8 juta
Bisnis perumahaan: Harga properti naik hingga 18 persen tahun lalu
Perusahaan Ternama: United Overseas Bank (UOB), DBS Bank, MasterCard and Oversea Chinese Banking Corporation (OCBC)

Singapura merupakan pelabuhan besar dan 1/5 pengiriman kargo dunia dipastikan melalui negara ini.

Selain itu, sektor elektronik di negara tersebut juga booming. Bahkan, saat ini berhasil menyumbang tujuh dari PDB negara. Tahun ini, PDB Singapura diperkirakan tumbuh lima persen.

5. Hong Kong

Kota Hong Kong

Populasi: 7,1 juta
Bisnis perumahaan: Harga properti naik hingga 15 persen tahun lalu
Perusahaan Ternama: Mandarin Oriental Hotel Group, Shangri-La Hotels and Resorts, dan MTR Corporation

Ekonomi Hong Kong diketahui membaik di 2010, yang dipicu ekspor yang meningkat di saat terjadinya pemulihan ekonomi global.

Selain itu, investasi dan konsumsi dalam negeri juga meningkat. Bahkan, tingkat pengangguran turun, sehingga PDB berhasil tumbuh 6,8 persen pada 2010. (eh)

Bersambung....

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya