Diburu Konsumen, Ini Keunggulan Produk China

Ekonomi Di China
Sumber :
  • AP Photo/Vincent Thian

VIVAnews - Produk China yang menggempur Indonesia membuat khawatir produsen lokal. Bagaimana tidak, produk Negeri Tirai Bambu itu banyak digemari pedagang dan konsumen dibanding produk lokal.

Banjir Dukungan Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Andrew Andika, Tengku Dewi Ungkap Isi Hatinya

Produk China itu memiliki sejumlah alasan untuk menarik konsumen. Apa saja itu?

Berdasarkan pantauan VIVAnews.com di beberapa toko di kawasan Blok M, produk China digemari karena modelnya yang menarik dibanding produk lokal. Pelayan toko sepatu Sabrina, Jinni, menggatakan secara kualitas memang tak begitu jauh. Namun, dari sisi model lebih bagus sepatu China.

Yovie & Nuno sampai Parade Budaya Siap Meriahkan HUT ke 44 Dekranas

Menurut dia, pembuatan sepatu China lebih rapi, sedangkan produk lokal pengemasan lem dan jahitan kurang rapi. "Model sepatu Indonesia juga monoton," ujarnya kepada VIVAnews.com.

Jinni mengatakan, banyaknya produk China sebenarnya menguntungkan pedagang, karena lebih cepat laku. Apalagi, harganya juga lebih murah produk China sekitar Rp10 ribu dibanding produk lokal. "Kami mengikuti perkembangan pasar. Jadi, kalau mengikuti produk lokal, kami ketinggalan zaman. Produk China lebih laku dan cepat habis," katanya.

Tak hanya sepatu, produk jam tangan juga lebih murah produk China. Penjaga toko Bintang Arloji, Jay, mengatakan jika dibandingkan harganya bisa mencapai 1:10 (atau 1 barang lokal sama dengan 10 barang China). Ia mencontohkan jam Swiss Army buatan China harganya Rp150 ribu, namun jika produk asli bisa lebih dari Rp500 ribu. "Itu sebabnya konsumen memilih produk China," ujarnya.

Untuk produk mainan, produk China justru lebih mudah didapat dibanding lokal. Produk China memiliki model lucu dan harganya murah, namun kelemahannya lebih mudah rusak dibanding produk lokal.Tak pelak, pedagang lebih memilih produk China karena harganya murah.

Ministry, VKTR Give Three Electric Buses to Gadjah Mada University

Sementara itu, pedagang toko komputer, Abdul Mazid, mengatakan akan tetap menjual produk China karena lebih menguntungkan. Ia menuturkan, kendala menjual produk China biasanya terletak pada logistik yang kadang terhambat.

Sebelumnya, akibat membanjirnya produk China di Tanah Air, perdagangan di beberapa sektor industri defisit. Pemerintah pun didesak untuk segera menegosiasikan ulang kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA).

"Tidak ada renegosiasi yang melibatkan ASEAN, tapi yang ingin dilakukan adalah review (proses tindak lanjut pelaksanaan) perdagangan secara bilateral. Itu dimungkinkan karena protokol fair sudah disepakati tahun lalu," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, Senin 18 April 2011. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya