Dilema Masuknya Barang Bekas ke Indonesia

Tumpukan peti kemas ekspor di Tanjung Priok
Sumber :
  • Fanny Octavianus

VIVAnews - Barang bekas atau limbah yang masuk ke dalam negeri menjadi dilema bagi Indonesia. Limpahan barang bekas itu menjadi salah satu konsentrasi Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono.

Menurut dia, limbah itu datang dari berbagai negara seperti China dan negara ASEAN lainnya. Hal itu menjadi dilematis karena bisa membantu dan ada yang digunakan. Namun, dari sisi kesehatan berbahaya.

Pengusaha Ritel Buka-bukaan Alasan Pembatasan Pembelian Gula

"Dari sisi martabat, itu harga diri bangsa. Kedaulatan negara juga harus dipertimbangkan," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 27 April 2011.

Agung menjelaskan, tugas Bea Cukai juga harus memberikan perlindungan bagi masyarakat dari semua bahan-bahan B3 (Barang Berbahaya dan Beracun), pornografi, dan senjata api. Bea Cukai memiliki dua ketentuan, yakni ketentuan larangan dan pembatasan. Bea Cukai harus memberikan kententeraman, kesehatan, dan keselamatan bagi masyarakat.

"Yang jelas-jelas dilarang itu narkoba, pornografi. Senjata api itu kan harus izin dari instansi seperti Polri atau TNI. Kalau tidak ada izin akan membahayakan masyarakat," kata Agung.

Sementara itu, terkait pengaruh bencana Jepang, Agung menjelaskan belum ada penurunan. Namun, terkait ancaman radiasi dari Jepang, menurut Agung, Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Bea Cukai sudah bekerja sama untuk mengantisipasi hal itu.

"Sekarang kelihatannya belum ada gejolak yang perlu dikhawatirkan," tambahnya. (art)

Terungkap, Sikap Ria Ricis yang Bikin Teuku Ryan Geram Hingga Menyebutnya Istri Durhaka
Irjen Pol Hery Heryawan foto bersama Irjen Pol Martinus Hukom usai acara kenaika

Sosok Herimen, Jenderal Bintang 2 Polri yang Pernah Tembak Kaki John Kei

Mendengar nama John Kei, masyarakat akan mengingat sejumlah kasus premanisme dan sosok polisi yang berperan menangkapnya, yakni Inspektur Jenderal( Irjen) Herry Heryawan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024