Pasar Uang Antarbank Normal Lagi

VIVAnews - Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad mengatakan kondisi pasar uang antarbank yang sempat mengalami segmentasi kini sudah normal kembali. Bahkan bunga pasar uang antarbank saat ini sudah turun ke levelĀ  tujuh persen sampai sembilan persen.

"Jika dibandingkan dengan akhir tahun 2008 kemarin, saya pikir saat ini sudah oke. Kalau dilihat dari rate-nya itu masih dalam range yang normal," kata Muliaman di sela Outlook Perbankan dan Properti 2009 di Jakarta, Rabu 14 Januari 2009.

Soal segmentasi di pasar uang antarbank, Muliaman mengakui saat ini masih banyak bank yang kelebihan likuiditas. "Tapi saya pikir mesti hati-hati mendefinisikannya. Saya melihat kalau harganya masoh normal artinya demand dan supply-nya norma;. Segmentasi kan seperti bejana tidak berhubungan. Memang ada yang lebih tapi tidak ada yang sampai kekurangan," beber dia.

Mengenai bank-bank yang masih menawarkan bunga tinggi untuk menarik deposan-deposan baru, Muliaman mengaku tidak yakin. Namun ia mengimbau masyarakat agar berhati-hati menerima tawaran itu dengan memperhatikan besaran suku bunga penjaminann yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan sebesar 9,5 persen.

Sekadar diketahui, ketatnya likuiditas pada 2008 lalu mendorong peningkatan suku bunga antarbank. Dalam satu tahun, suku bunga antar bank di Jakarta (JIBOR) naik hampir dua kali lipat. Jika pada Oktober 2007 suku bunga antarbank di Jakarta untuk jangka waktu satu tahun masih berada di posisi 8,1 persen, pada Oktober 2008 melejit ke angka 14,3 persen

Akibat tingginya suku bunga antarbank ini dan untuk mengatasi segmentasi di pasar uang antarbankĀ  pada Desember 2008 lalu, Bank Indonesia menurunkan , suku bunga fasilitas pinjaman harian (overnight) perbankan melalui transaksi repo.

Jika sebelumnya bunga overnight ditetapkan BI rate plus 100 basis poin (1 persen), BI memutuskan menjadi BI rate plus 50 basis poin (0,5 persen). Selain bunga overninight, BI juga menurunkan FASBI (Fasilitas Bank Indonesia) rate dari semula BI rate minus 100 basis poin (1 persen) menjadi BI rate minus 50 basis poin (0,5 persen).

Tersangka Pembunuhan Sempat Salah Beli Koper Buat Masukkan Jasad Wanita yang Dibuang di Cikarang
PNM memberikan wawasan mengenai literasi keuangan dan literasi Digital

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

PNM terus aktif dalam memberikan wawasan mengenai literasi keuangan dan literasi Digital melalui pendampingan dan pelatihan terhadap nasabahnya.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024