Mengapa Merpati Pilih Pesawat MA60?

Pesawat Merpati
Sumber :
  • airliners.net

VIVAnews - Musibah jatuhnya pesawat MA60 milik maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) belum lama ini semakin bertambah pelik. Berbagai kalangan menilai keputusan pembelian pesawat dari China itu tidak tepat karena Indonesia juga memproduksi pesawat lewat PT Dirgantara Indonesia.

Masalah semakin menghangat ketika persoalan ini masuk menjadi topik hangat di parlemen. Berbagai pertanyaan dan argumentasi keluar untuk mempertanyakan mengapa Merpati memilih pesawat yang diproduksi Xian Aircraft Industrial Corporation itu.

Menanggapi tanggapan miring tersebut, Direktur Utama Merpati Nusantara Indonesia, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, di Jakarta, mengatakan pesawat MA60 memiliki kelebihan dibandingkan dengan pesawat berjenis propeller dari perusahaan manufaktur lainnya.
 
Pesawat produksi Xian Aircraft China ini dianggap sudah menggunakan teknologi autopilot pada perangkat Global Positioning System (GPS). Pesawat ini juga telah menggunakan sistem Auxiliary Power Unit (APU) yaitu alat yang berfungsi untuk menyalakan mesin pesawat dan digunakan guna memasok tenaga listrik pesawat.

Dengan berbagai teknologi yang dipakai itu, MA60 dianggap lebih efisien dan hemat secara ekonomis. Sebab, penyematan berbagai teknologi menyebabkan pesawat tidak memerlukan Ground Support Equipment (GSE) yaitu perlengkapan pendukung untuk memberikan pelayanan bagi pesawat terbang selama di darat mulai dari pesawat parkir sampai siap terbang kembali.

Penghematan juga bisa diperoleh karena MA60 tidak memerlukan Ground Power Unit (GPU) atau alat bantu pemasok tenaga listrik serta penghematan dari sisi Ground Turbin Compressor.

Namun, ketika disinggung mengapa pesawat yang teknologinya sudah cukup lengkap tersebut tidak memiliki sertifikat Federal Aviation Administration (FAA), Sardjono menyatakan sertifikasi itu memang tidak diperlukan untuk menjadi tolak ukur laik terbang atau tidaknya sebuah pesawat di wilayah Indonesia.

"Kenapa harus ada? FAA itu badan sertifikasi di Amerika. DKUPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara) adalah badan sertifikasi di Indonesia. CAAC (Civil Aviation Administration of China) adalah badan sertifikasi di China," jelasnya.

Dia menjelaskan, setiap badan sertifikasi memiliki otoritas kewenangannya masing-masing. Setiap pesawat yang sudah memperoleh sertifikat FAA dapat terbang di wilayah mana pun di dunia.

Angin Puting Beliung Ngamuk Robohkan 103 Rumah di Karimun

"Pesawat disertifikasi di Amerika kalau terbang di Indonesia tidak disertifikasi di Indonesia, ya tidak bisa terbang. Tidak bisa dioperasikan oleh operator nasional," paparnya.

Perihal dugaan kelebihan biaya pembelian pesawat MA60 dari pabrikan negara Tirai Bambu tersebut, Sardjono menyatakan pihaknya tidak mengetahui apa-apa mengenai hal itu. (art)

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie bertemu warga dan mahasiswa Katolik Unpam.

Soroti Insiden Warga dan Mahasiswa Katolik Unpam, Benyamin: Tak Boleh Terulang Lagi

Wali Kota Benyamin Davnie mendorong Tangsel sebagai wilayah yang aman dan bebas dari intoleransi. Benyamin pun merangkul warga Babakan, mahasiswa serta tokoh duduk bareng

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024