VIVAnews - Manajemen PT CIMB Niaga Tbk berharap keputusan penghentian sementara layanan priority banking dan wealth management terhadap 23 bank tidak lebih dari satu bulan. ''Kalau mengenai kehilangan potensi bisnis tentu ada. Tapi, kalau cuma satu bulan tidak terlalu signifikan dampaknya," kata Wakil Direktur Utama CIMB Niaga, Catherine Hadiman, di Jakarta, Kamis 12 Mei 2011.
Namun, Catherine khawatir jika larangan sementara dari Bank Indonesia (BI) tersebut akan diperpanjang. Sebab, bila diperpanjang, nasabah private banking CIMB Niaga bisa mengalihkan dananya ke bank asing.
Mengenai evaluasi yang dijalankan CIMB Niaga terkait layanan private banking, menurut Catherine, perseroan sudah memiliki internal audit. ''Kami juga sudah membenahi internal control. BI juga secara reguler masuk ke bank-bank untuk memberikan input. Nah, input tersebut kami jadikan masukan untuk berbenah diri,'' kata dia.
Sementara itu, untuk menghindari terjadinya kasus bank yang kebobolan karena melibatkan orang dalam, Catherine mengatakan, CIMB Niaga sudah melakukan rotasi relationship manager secara berkala. ''Ini untuk menghindari terjadinya kasus-kasus serupa,'' ujar Catherine.
Penghentian sementara layanan private banking itu, menurut dia, menjadikan beberapa bank mengalami kerugian. Namun, CIMB Niaga mempunyai cara untuk menutupi kerugian itu.
Manajemen CIMB Niaga telah mengarahkan nasabahnya ke produk yang lain. ''Tergantung dari tipe costumer. Kalau mereka punya ide jangka panjang, bisa diarahkan ke produk jangka panjang. Kalau orientasinya tidak jangka panjang, kami arahkan ke tabungan," ujar Catherine. (adi)
430 Jemaah Calon Haji Tangerang Berangkat ke Tanah Suci
Sebanyak 430 jemaah calon haji atau JCH asal Kota Tangerang, Banten, siap diberangkatkan pada Sabtu, 11 Mei 2024.
