- Andika Wahyu
VIVAnews - Seorang hakim berinisial S tertangkap tangan menerima sejumlah uang dari kurator berinisial PW. Komisi Pemberantasan Korupsi menduga uang ini terkait aset berupa tanah.
"Hakim S ini hakim pengawas yang diperlukan izinnya untuk penjualan aset terpailit sebuah PT (perseroan terbatas)," jelas juru bicara KPK Johan Budi SP, Kamis 2 Juni 2011. Aset ini, kata Johan berupa tanah di Bekasi masing-masing senilai Rp16 miliar dan Rp9 miliar.
Status kedua orang ini, menurut Johan, belum tersangka dan masih terus dimintai keterangan secara intensif. KPK memiliki 1x24 jam untuk menentukan arah pemeriksaan.
Lebih lanjut Johan menjelaskan penyidik KPK sudah mengamati kedua orang tersebut sejak siang hari, Rabu 1 Juni 2011. Sekitar pukul 20 WIB, PW kemudian datang ke rumah hakim S di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Johan menjelaskan sekitar pukul 22.00 WIB terjadilah serah terima uang dari PW ke hakim S.
Kemudian, setelah PW keluar dari rumah S, penyidik KPK langsung mengamankan hakim S beserta sejumlah barang bukti termasuk uang senilai Rp250 juta yang dimasukkan dalam tiga amplop besar berwarna coklat. Semula, imbuh Johan, hakim S tidak mengaku. "Tapi S tidak melawan saat dibawa ke KPK."
Penyidik KPK juga mengejar PW dan mengamankan yang bersangkutan di Pancoran.
Informasi yang dikumpulkan, S merupakan Syarifudin, hakim pengawasan di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sementara PW adalah Puguh Wirayan, kurator PT Sky Camping Indonesia (SCI).
Sebelumnya, Staf Humas KPK, Priharsa Nugraha mengatakan, diduga pemberian uang terkait kasus pailit PT SCI. (sj)
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
