- AP Photo/Xinhua, Rao Aimin
VIVAnews - Tepat setahun yang lalu, Korea Utara (Korut) merombak posisi papan atas kabinetnya. Pergantian itu membuat Perdana Menteri Korea Utara, Kim Yong-il, harus meletakkan jabatan yang baru tiga tahun dia emban.
Menurut stasiun berita BBC, Choe Yong-rim menggantikan Kim Yong-il sebagai Perdana Menteri (PM). Sebagai negara komunis yang sangat tertutup, Korut jarang mengganti pejabat pemerintah.
Namun, bagi rezim Pemimpin Besar Kim Jong-il, PM Kim dianggap gagal. Dia tidak berhasil mengangkat ekonomi Korut, yang dilanda bencana kelaparan dan harus menerima sanksi perdagangan mancanegara akibat memiliki teknologi senjata nuklir.
Sementara itu, Chang Song-thaek dipromosikan untuk menduduki jabatan penting militer di Komisi Pertahanan Nasional (NDC).
Chang diduga akan menjadi pendukung pergantian kekuasaan dari Pemimpin Besar Korut, Kim Jong-il, ke putra termudanya, Kim Jong-un. Parlemen Korut biasanya hanya bertemu satu kali dalam satu tahun.
Menurut KCNA, sidang khusus ini, yang diumumkan pada 18 Mei lalu, digelar untuk mendiskusikan "urusan organisasi".