Nasabah Kaya Kembali Nikmati Layanan Khusus

foto ilustrasi bank
Sumber :

VIVAnews - Setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mencabut larangan perekrutan nasabah baru wealth management sejak 3 Juni 2011, sejumlah bank nasional kini mulai berani membuka kembali layanan untuk orang kaya tersebut.

Sebelumnya, BI memutuskan kebijakan pelarangan terhadap 23 bank yang melayani nasabah kaya sejak 3 Mei 2011. Larangan tersebut berlaku hingga bank dianggap sudah memperbaiki kebijakan, standar operasi prosedur, dan pengawasan internal mereka. Kebijakan ini merupakan buntut dari kasus dugaan penggelapan dana nasabah oleh mantan pegawai Citibank Indonesia, Malinda Dee.

"BRI siap kembali membuka layanan ini. BRI secara khusus sudah mendapat surat diperbolehkan membuka layanan prioritas dari BI,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2011.

BRI mengklaim pihaknya sebenarnya sudah sejak lama siap dengan layanan khusus bagi nasabah kaya. Alasannya, seluruh kegiatan nasabah prioritas itu sudah dikelola secara profesional.

Keberanian BRI membuka layanan wealth management juga karena bank pelat merah itu sudah mendapat pengakuan media internasional, World Finance, atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).

Tak hanya BRI, bank swasta nasional seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk, juga memutuskan membuka kembali layanan wealth management bagi nasabah kaya melalui program CIMB Prefereed Center. Bahkan, bank hasil merger PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk ini juga berani menambah dua layanan baru di Sawah Besar dan Asemka, Jakarta. Tambahan dua layanan ini membuat CIMB kini memiliki 44 layanan nasabah kaya.

Untuk menarik nasabah kaya, CIMB selama ini menerapkan berbagai strategi agar jumlah nasabahnya bertambah. Salah satunya dengan kemudahan fasilitas yang sama dan layanan khusus (privilege) di kawasan regional seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Glen Glenardi, menyatakan layanan wealth management masih diperlukan oleh bank-bank nasional di Tanah Air. Namun, Bukopin memilih strategi khusus agar tidak bersaing langsung dengan bank-bank besar yang memiliki fasilitas sama.

"Tapi, jangan dibayangkan wealth management kami seperti bank-bank besar karena dalam konteks persaingan ini sudah bagus. Kalau kami lakukan hal yang sama, akan kalah karena ada nasabah yang menuntut seperti itu," kata Glen.

Penutupan layanan perbankan untuk nasabah kaya, ujar Glen, hanya akan menyebabkan hilangnya berbagai kesempatan yang ada. Buktinya, Bank Bukopin terpaksa menunda pemberian layanan nasabah kaya karena keputusan BI menghentikan layanan khusus tersebut beberapa waktu lalu.

"Namun, sekarang sudah seratus persen sudah dibuka, tetapi bukan pelayanan yang lebih khusus seperti bisa menikmati ruang rapat dan bisa terima tamu di ruang kami," ungkap Glen.

Dalam hal sertifikasi wealth management, Bukopin memastikan banknya sudah memberikan pelatihan khusus kepada setiap pegawai yang melayani nasabah kaya. "Hampir semua karyawan prioritas memiliki sertifikat. Semua marketing wealth management dapat sertifikasi, kecuali karyawan baru," tegas dia. (art)

NasDem Mau Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Kita Sadar Diri
Irak U-23 vs Vietnam U-23

Jadwal Semifinal Piala Asia U-23, Irak Paksa Vietnam Angkat Kaki

Empat tim sudah memastikan tempat di semifinal Piala Asia U-23 2024. Vietnam U-23 harus angkat kaki dari Qatar karena langkahnya dihentikan Irak U-23 pada babak 8 besar.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024