- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews – Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan tidak akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan Partai Demokrat untuk menghadirkan Muhammad Nazaruddin untuk dimintai keterangan. KPK beralasan, partai adalah lembaga politis, bukan lembaga hukum.
“KPK tidak akan koordinasi dengan partai, karena partai itu politis. Kami akan koordinasi dengan penegak hukum yang lain,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin 13 Juni 2011.
Namun KPK mengapresiasi Partai Demokrat jika mereka ternyata mampu menghadirkan mantan Bendahara Umum Demokrat itu ke KPK. Sebelumnya, sejumlah petinggi Demokrat sempat mengatakan, Nazaruddin akan mematuhi proses penegakan hukum dengan datang ke KPK, apabila surat panggilan telah dilayangkan kepada yang bersangkutan.
“Kita apresiasi jika janji Partai Demokrat benar-benar ditepati. Tapi bukan berarti KPK harus memanggil Partai Demokrat terkait Nazaruddin,” ujar Johan. Apapun, tegasnya, KPK memanggil Nazaruddin dalam kapasitasnya sebagai individu dan saksi atas sejumlah kasus, bukan sebagai kader Partai Demokrat.
Hari ini, KPK memanggil Nazaruddin terkait kasus dugaan korupsi dalam kasus Kemenpora soal pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang. Namun sampai pukul 14.00 WIB, Nazaruddin belum mengonfirmasi kehadirannya. Sebelumnya, Jumat 10 Juni 2011, KPK juga memanggil Nazaruddin terkait kasus yang berbeda, yaitu pengadaan barang di Kemendiknas
Selain memanggil Nazaruddin, Jumat lalu KPK juga memanggil istrinya, Neneng Sri Wahyuni, untuk kasus proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sama seperti Nazaruddin, Neneng juga tidak memenuhi panggilan KPK. Sejak keduanya terbang ke Singapura 23 Mei 2011 lalu, pihak imigrasi belum mencatat kepulangan mereka ke tanah air. (umi)
BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan, pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit.
