- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat, Syarifuddin Umar yang kini menjadi tersangka karena menerima suap dari kuratornya Puguh Wirawan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menghentikan penyidikan.
"Ada gangguan yang sifatnya memojokkan saya, antara lain, ada keberpihakan dari salah satu penyidik, dia sudah membela kurator yang lama yang sudah saya usulkan saya gantikan," Kata Syarifuddin di Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Senin, 13 Juni 2011.
Dalam pemeriksaan kali ini, dirinya menjadi saksi tersangka Puguh Wirawan. Syarifuddin mencatat, beberapa hal yang menjadi pertimbangannya untuk mengajukan penghentian pemeriksaan atas dirinya yakni tidak pernah membuat ketetapan aset editor pailit, hanya mengizinkan kurator menjual lelang dengan syarat tidak boleh rendah dari likuidasi harga yang sudah dibatasi dan hanya membuat ketetapan pembatalan penjualan oleh kurator.
"Kok mengaitkan dengan putusan-putusan ini lupa bahwa putusan meskipun mereka kasasi dalam perkara pailit tidak menghalangi jalannya fungsi kurator untuk melaksanakan tugas, itulah makanya saya minta menghentikan penyidikan, karena saya juga baru tahu tadi diperiksa sebagai saksi," Ujarnya.
Sementara itu, Syarifuddin juga masih bungkam perihal uang yang ditemukan KPK dikediamannya dibilangan Sunter Jakarta Utara. KPK mengamankan uang senilai 250 juta, US$84.228, Sin$284.900, 12.600 Bath, 20.000 yen dan Rp141.353.000.
"Lalu kalau saya dalam tuduhan suap ini, kok dikait-kaitkan dengan uang, dengan pimpinan. Ingat! Hakim, setelah dia ditunjuk oleh pimpinan maka dia bertanggungjawab dunia akhirat. Saya kan punya hak untuk membuktikan itu, ikuti sidang aja nanti," tandasnya.
Sedangkan pihak KPK saat dikonfirmasi mengenai adanya keberpihakan dalam penyidikan kasus Syarifuddin, melalui juru bicaranya, Johan Budi, tidak menjawab dengan jelas. Johan hanya menyatakan, Syarifudin diperiksa sebagai tersangka. (adi)
Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II
Perselisihan antara petugas aviation security atau avsec dengan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, viral di media sosial.
