Rusuh Lapas Kerobokan Karena Salah Prosedur?

ilustrasi tahanan
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Kepala Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali, Taswem Tarib menduga kerusuhan yang terjadi di Lapas Kelas II A Kerobokan lantaran terjadinya kesalahan prosedur di luar protap yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional.

Saat memberikan keterangan resmi kepada wartawan, Taswem mengatakan, rencana dicokoknya napi narkoba di Wisma Cempaka bernama Riyadi tanpa seizin Dirjen Lembaga Pemasyarakan Kementerian Hukum dan HAM.

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

"Riyadi itu sudah menjadi warga binaan, bukan lagi masih tahanan penyidik, kejaksaan atau kehakiman. Kalau sudah menjadi warga binaan, maka itu kewenangan dari Kalapas," kata Taswem didampingi Kalapas Kerobokan Siswanto, di Lapas Kerobokan, Denpasar, Sabtu 25 Juni 2011.

Sementara itu, apa yang dilakukan oleh tim BNN di bawah komando Brigjen Pol Benny Mamoto pada dini hari tadi, tutur Taswem, tanpa melalui proses sesuai dengan protap yang berlaku. "Tidak ada izin kepada saya. Kepada Dirjen juga tidak ada," katanya.

Taswem juga menyayangkan sikap BNN yang mengabaikan tawaran Kalapas Kerobokan Siswanto, yang akan menjemput sendiri orang target BNN tersebut. "Apalagi, saat kejadian sudah ditawari oleh Kalapas agar dia saja yang menjemput si Riyadi ini, tetapi ditolak," katanya.

Kendati begitu, Taswem tak mau menyalahkan BNN. "Saya tak mau menyalahkan," katanya. Sebab, sambung Taswem, BNN juga memiliki kewenangan sendiri, meski dalam hal ini diakuinya di luar protap. "Kami harus saling koordinasi. Apalagi kami memiliki arah dan tujuan yang sama," katanya.

Rusuh terjadi Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB. Tim BNN masuk ke lapas untuk menangkap target mereka, napi Riyadi. "Mungkin saat itu, melihat 15 orang tim dari BNN dengan pakaian lengkap seperti masker dan senjata, napi kaget. Apalagi, tim BNN membawa kamera handycam yang dikira wartawan. Maka, mereka langsung reaktif," kata Taswem.

Saat itulah, lanjut Taswem, muncul reaksi dari penghuni Lapas. Apalagi saat melihat Riyadi digiring oleh petugas BNN. Mereka langsung marah dan menyerang petugas.

Akibat insiden tersebut, ada lima wisma di Lapas Kerobokan yang jebol. Tak hanya itu, Kalapas mengalami luka di tangan dan kepala, saat berusaha menenangkan napi binaannya. (art)

Laporan: Bobby Andalan| Bali

Baca juga: Kronologi Rusuh Lapas Kerobokan

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
Media Gathering PUBG Mobile

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Selama Bulan Suci Ramadhan 2024 yang baru saja berlalu, pecinta Esport dan gamers disuguhkan berbagai kegiatan oleh PUBG Mobile.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024