Nazaruddin Ajukan Syarat, Ini Tanggapan KPK

Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews -  Buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Nazaruddin berjanji akan kembali ke Indonesia. Namun ia mengajukan satu syarat: KPK menangkap terlebih dahulu orang-orang yang pernah ia sebut terlibat dalam kasus korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Pesan itu disampaikan eks Bendahara Umum Partai Demokrat itu melalui BlackBerry Messenger. Bagaimana tanggapan KPK?

Juru Bicara KPK, Johan Budi. mengatakan KPK tidak bisa menetapkan seseorang sebagai tersangka tanpa landasan hukum yang jelas. Menurutnya, informasi dan data yang beredar selama ini diduga berasal dari BBM Nazarudin masih perlu divalidasi.

"Kan informasi perlu divalidasi dulu jadi berguna dalam proses penyidikan KPK kalau dituangkan dalam BAP (berita acara pemeriksaan)," kata Johan Budi di KPK Jakarta. 12 Juni 2011.

Johan menjelaskan,  tuduhan Nazarudin selama ini masih perlu dikonfirmasi beberapa pihak, karena menuduh seseorang harus didukung oleh bukti yang lain. "Jadi nggak bisa si A dan si B dikatakan korupsi, peristiwa kapan, terima dalam rangka apa, ini harus jelas," imbuhnya.

Meski keberadaan Nazarudin belum diketahui, namun KPK mengaku tidak tergantung dengan absennya Nazarudin. Johan mengatakan, KPK tetap melakukan pengembangan kasus suap pembangunan wisma atlit di Palembang. "Tetapi lebih baik Pak Nazar datang untuk memberikan informasi-informasi dan data yang beredar selama ini," tandasnya.

Sebelumnya, minta kepada KPK menyidik kasus korupsi Kemenpora dan di PLN. "Tangkap semua yang mengatur kegiatan di Menpora dan yang mengarahkan semua kegiatan di Menpora. Jelas uang mengalir ke siapa saja. Artis itu Angelina Sondakh, dan Wayan Koster," ujarnya.

Nazar membeberkan bahwa proyek wisma atlet yang bernilai Rp200 miliar sudah dibagi-bagi sebesar Rp16 miliar. Rinciannya, Rp9 miliar untuk DPR, dan Rp7 miliar untuk tim kongres pemenangan Anas Urbaningrum.

Sedangkan untuk proyek Ambalan, dari nilai proyel Rp1,2 triliun, dana yang sudah dialokasikan sebanyak Rp100 miliar. Rinciannya, ke DPR lebih kurang Rp25 miliar, ke Andi sebesar Rp5 miliar, diberikan melalui pengusaha teman Anas bernama M. Kemudian sebesar Rp50 miliar untuk pemenangan Anas saat kongres, dan Rp20 miliar untuk tim konsultan Anas.

Angelina Sondakh sudah membantah terlibat dalam kasus Kemenpora. Angie justru mempersilakan agar Nazaruddin melaporkan tuduhannya itu ke KPK. “Akan lebih elegan kalau Nazar pulang dan lapor langsung ke KPK,” kata Angelina. Wakil Sekjen Partai Demokrat itu juga membantah tudingan Nazaruddin bahwa ia diperkenalkan Menpora Andi Mallarangeng kepada Sesmenpora Wafid Muharram.

Wayan Koster juga telah membantah. Namun politisi PDI Perjuangan itu tak mau menanggapi lebih lanjut tudingan Nazar. "Saya tak perlu komen soal pernyataan Nazar nanti malah jadi ribet," ujar Koster dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews.

Pernyataan Nazaruddin itu dibantah keras oleh kubu Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Pengacaranya, Patra M Zen, menegaskan, tudingan Nazaruddin itu tidak ada datanya sama sekali. (sj)

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo
RUPST Toba Energi Utama.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen

Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan, laba bersih perseroan tercatat sebesar US$20,8 juta pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024