Nyaris Sandera Polisi, Aksi Mahasiswa Ricuh

Demo Mahasiswa Perbanas
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews -- Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa Makassar di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Jalan Sultan Alauddin, Makassar, berakhir ricuh. Aksi yang mengatasnamakan Persatuan Mahasiswa Anti Kekerasan (PETIR) dibubarkan oleh aparat keamanan kampus, setelah nyaris menyandera polisi.

Demo mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Unismuh ini merupakan kecaman terhadap oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap warga jalan Veteran Makassar hingga tewas.

Awalnya, aksi itu dilakukan dengan membakar ban-ban bekas di tengah jalan raya. Pada saat yang sama, mahasiswa juga menahan mobil truk untuk dijadikan panggung orasi ditengah jalan. Fatalnya para mahasiswa memarkir mobil tersebut dengan melintang sehingga memacetkan jalan.

Saat mahasiswa melakukan orasi itulah, seorang polisi bernama Brigadir Polisi Burhanuddin melintas. Polisi yang akan pulang kerumahnya itu dikejar oleh mahasiswa. Karena kondisi macet, mahasiswa berhasil menahan polisi.

Untungnya sejumlah satpam kampus Unismuh Makassar berhasil menyelamatkan dan menyuruh polisi tersebut berbalik arah. Meski polisi itu terpaksa berjalan kaki setelah meninggalkan motornya yang ditahan mahasiswa.

Berselang 10 menit, pihak Satpam Unismuh kemudian membubarkan aksi mahasiswa yang terus membakar ban. Sempat terjadi ketegangan, namun karena jumlah yang sedikit, para mahasiswa mengalah dan membubarkan diri.

Pantauan VIVAnews, saat aksi berlangsung, tak satupun anggota polisi yang terlihat berada di lokasi unjukrasa, termasuk yang mengatur arus lalulintas. Akibatnya aksi itu memacetkan jalan hingga 1 kilometer.

Sementara itu dalam pernyataan sikapnya, kordinator lapangan Umar bin Khattab meminta agar kepolisian menghentikan tindakan premanisme terhadap masyarakat sipil. Para mahasiswa juga mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulselbar dan Kapolsek Makassar, karena dianggap gagal membina bawahannya.

Informasi yang dihimpun, aksi mahasiswa terkait dengan penembakan yang dilakukan oleh oknum Polisi bernama Briptu Syukur yang menewaskan Syurullah alias Bagong. "Tindakan tersebut tidak semestinya dilakukan polisi. Kami meminta agar komnas HAM menangani kasus ini," ujar Umar Jumat, 15 Juli 2011. (eh)

Laporan: Rahmat Zeena| Makassar

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024