Qtel Isyaratkan Pertahankan Star One

VIVAnews – Pemegang saham mayoritas PT Indosat Tbk (ISAT), Qatar Telecom (Qtel), mengisyaratkan tidak akan melepas bisnis layanan telekomunikasi suara dan data nirkabel berbasis code division multiple access (CDMA) dengan merek Star One.

Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Perusahaan asal Timur Tengah tersebut berkomitmen berinvestasi jangka panjang di sektor telekomunikasi.

“Qtel datang ke Indonesia ingin berinvestasi dan mengembangkan bisnis telekomunikasi. Mereka meminta itu (bisnis Starone) tidak dilepas karena Qatar menginginkan bisnis itu,” ujar Komisaris Independen Indosat, Rahmat Gobel, di kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa 20 Januari 2009.

Menurut Rahmat, Qtel menyiapkan anggaran cukup besar untuk berinvestasi telekomunikasi di Indonesia. Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan investasi Qtel tersebut untuk kepentingan negara. “Kita jangan mengharapkan investasi jangka pendek,” kata dia.

Keinginan Qtel berinvestasi jangka panjang, dia melanjutkan, juga ditunjukkan dengan keputusan manajemen meminta dirinya bergabung untuk memberikan saran terkait rencana mereka tersebut.

Sementara itu, terkait pelaksanaan penawaran tender (tender offer) saham Indosat yang dimulai hari ini, Rahmat tidak mengetahui rencana Qtel setelah aksi korporasi tersebut.

“Tanya dia (Qtel) dong, bukan saya. Karena dia yang memutuskan. Apa langkah selanjutnya nanti kita tunggu. Rencananya mereka akan datang ke Jakarta Februari,” ujar dia.

Nasdem Bidik Ustaz Kondang Das'ad Latif untuk Diusung di Pilkada Makassar 2024
Aktivitas bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Serpong, Tangerang, Banten.

LPS Telah Bayarkan Klaim Simpanan Nasabah Rp 237 Miliar hingga 20 April 2024

Klaim tersebut milik 42.248 nasabah dari 10 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) serta BPR Syariah (BPRS) yang dilikuidasi pada periode tersebut.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024