Disebut Nazar, Nasib Chandra-Ade Masih Aman

Deputi Penindakan KPK Ade Raharja dan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Pansel pimpinan KPK tidak akan terpengaruh dengan nyanyian Muhammad Nazaruddin mengenai dua calon komisioner KPK, Chandra M Hamzah dan Ade Rahardja. Keduanya dituding telah deal dengan Demokrat terkait kasus suap wisma atlet yang diduga melibatkan Nazaruddin.

"Pansel tidak terpengaruh dengan informasi sepihak apalagi yang tidak bertanggungjawab," kata Ketua Pansel KPK, Patrialis Akbar, di Kementerian Hukum dan HAM, Kamis 21 Juli 2011.

Menurut Patrialis, jika Nazaruddin membuktikan nyanyiannya dan membawa bukti, jelas akan mempengaruhi penilaian pansel. Namun, selama tidak ada data yang obyektif, pansel tidak akan mempersoalkannya.

Selain suap, Nazaruddin juga bernyanyi kalau Chandra menerima suap terkait kasus pengadaan baju hansip untuk pemilu. Patrialis pun menegaskan, Pansel tidak akan mempermasalahkannya, kecuali jika Nazar datang dan membawa bukti.

Patrialis menegaskan, Pansel juga melakukan tracking terhadap para calon pimpinan KPK. Tracking itu dilakukan dengan ketat. "Tentu tracking-nya harus mendalam, dan kami dibantu kawan-kawan dari LSM," jelasnya.

Dalam wawancara dengan Metro TV, Nazaruddin mengungkapkan ada bukti mengenai penerimaan uang itu. "Pada November 2010, Chandra terima uang. Ada CCTV-nya. Chandra menerima uang dari proyek pengadaan baju hansip," kata Nazaruddin.

"Waktu itu, kasusnya mau dinaikkan ke KPK. Ada seorang pengusaha yang memberi itu. Ada Benny K Harman. Saya tidak percaya KPK. KPK itu perampok," ujar Nazar.

Chandra sudah membantah tudingan Nazaruddin itu. Dia membantah menerima suap terkait kasus pengadaan baju hansip. "Seragam Hansip tidak pernah disidik di KPK," kata Chandra.

Chandra pun membantah adanya pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, seperti yang dituduhkan Nazaruddin. Apalagi, pertemuan itu disebut membahas negosiasi kasus wisma atlit SEA Games agar pengusutan berhenti sampai di Nazaruddin saja.

"Saya tidak pernah ketemu Anas, saya tidak terima duit," kata Chandra. Dia lalu meminta media mengkonfirmasi balik Nazaruddin dan Ketua DPP Demokrat Benny K. Harman soal kasus seragam Hansip itu. Pembelaan Chandra ini didukung oleh Ketua KPK, Busyro Muqoddas.

Anas pun menegaskan tudingan bekas bendaharanya itu hanya bohong belaka. "Itu bagian bohong lagi. Tanyakan saja ke Pak Chandra. Tak ada itu," kata Anas.

Usai Liverpool, Giliran Man Utd Kena Ejek Negara Rangking Terbawah FIFA
Jakarta Pet Expo (JPE) 2024

Pecinta Hewan Merapat, Jakarta Pet Expo 2024 Akan Hadir di Kemayoran!

Pecinta Hewan Merapat PT Songolas Exhibition Services (19 Events) untuk pertama kalinya akan menggelar Jakarta Pet Expo (JPE) 2024 pada 27-30 November di JIExpo Kemayoran

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024