Penghadangan di Jayapura, Tiga Tewas

Senin, 1 Agustus 2011 - 07:01 WIB

Oleh :

Pelabuhan Jayapura, Papua

Sumber :

Antara/ Hermanus Prihatna

VIVAnews - Aksi penghadangan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata tak dikenal kembali terjadi di Kampung Nafri, Abepura, Jayapura, Papua. Kali ini peristiwa terjadi pada Senin 1 Juli 2011, pukul 03.00 Waktu Indonesia Timur. Akibatnya tiga orang tewas dibantai dalam kejadian ini.

Dari data yang berhasil dihimpun, peristiwa penyerangan itu terjadi di turunan jalan Kampung Nafri. Sekelompok orang yang jumlahnya diperkirakan sekitar 20 orang melakukan penghadangan terhadap pengguna jalan.

Mereka menghadang kendaraan yang melintas dengan cara menebang pohon dan memalang jalan. Dengan senjata parang, kapak serta senjata api laras panjang, kelompok tak dikenal itu menghentikan kendaraan yang lewat.

Sebuah angkutan umum Jurusan Yotefa Jayapura- Arso Kabupaten Keerom, dengan nomor polisi DS 7656 AC, ditembak di bagian pintu kanan sebanyak 16 kali. Penumpang angkutan umum kemudian diparang dan dikapak para pelaku hingga beberapa orang mengalami luka robek di sejumlah bagian badan.

Korban luka masing-masing:
- Saikun, robek dagu, bahu kanan, dan jari manis dan tengah kanan;
- Udin, laki-laki, 55 tahun, Islam, warga Arso 4, alami luka bacok di muka di bawah mata;
- Sarmuji, alami luka tembak pergelangan tangan kanan;
- Budiyono, luka robek di batang hidung, luka robek ketiak kanan; dan
- Siti Aminah, luka tembak pergelangan tangan kiri.

Saat ini para korban masih di rawat di Rumah Sakit Abepura.

Sementara dua penumpang Toyota Hilux DS 5851 AD yang juga melintas di tempat kejadian tewas dibantai di dalam mobil dengan cara dibacok. Dengan begitu, ada tiga orang yang tewas dibunuh di mana salah satunya prajurit TNI dari Batalyon Infantri 756 Senggi, Pratu Dominikus Kerap, Nrp.31060418520386, anggota Kompi C yang menumpang salah satu kendaraan.

Kemudian satu orang yang menaiki taksi berplat DS 7117 A juga tewas dibunuh.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Wachyono, ketika dikonfirmasi mengatakan polisi masih melakukan olah tempat kejadian peristiwa. "Nanti dihubungi lagi ya,'' katanya. (ren)