- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, menyatakan tidak tahu soal kabar lolosnya buronan Interpol Muhammad Nazaruddin dalam operasi penyergapan di Kuala Lumpur Malaysia.
"Saya tidak tahu, no comment," kata Patrialis di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2011. Patrialis pun enggan berkomentar lagi mengenai keberadaan tersangka suap pembangunan wisma atlet SEA Games itu.
Menurut informasi yang dihimpun VIVAnews, pengejaran dilakukan sejak Minggu, 31 Juli 2011. Saat itu, tim yang sudah mengendus keberadaan Nazaruddin di Kuala Lumpur langsung menuju lokasi.
Namun, sesampainya di tempat, bekas Bendahara Partai Demokrat itu sudah tidak berada lagi di tempatnya. "Saat didatangi, dia sudah tidak di situ lagi," kata salah satu sumber.
Saat dikonfirmasi, Nazaruddin membantah mengenai pengejaran itu. "Itu hanya isu saja," ujarnya singkat melalui pesan BlackBerry Messenger-nya kepada wartawan VIVAnews.
Pekan lalu, Patrialis pernah mengumumkan telah berhasil melacak keberadaan Nazaruddin. Bahkan, dia mengatakan ada tim yang akan menjemput Nazaruddin.
"Tim malam ini akan berangkat. Mudah-mudahan ini penjemputan. Tapi tujuannya tidak akan dibocorkan, karena takutnya ia dengar langsung kabur lagi," kata Patrialis, 26 Juli 2011 lalu. Ia menambahkan, tim yang akan berangkat adalah gabungan dari Mabes Polri, Imigrasi, serta Ditjen Adiministrasi Hukum Umum.
Nazaruddin pergi meninggalkan Indonesia sejak 23 Mei 2011. Saat itu, Nazaruddin mengaku pergi berobat ke Singapura. Dia sempat diketahui menghuni sejumlah negara. Selain Singapura, Nazaruddin pernah terlacak berada di Cina, Vietnam, Malaysia, Tibet, dan bahkan sampai ke Argentina. Sinyal telepon milik Nazaruddin juga pernah terlacak berada di Jawa Timur. (ren)
Geger Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza, Belasan Tentara Terluka
Insiden tak biasa terjadi di Gaza Selatan. Belasan tentara Israel mengalami luka-luka setelah diserang ratusan tawon. Mereka pun harus mendapat perawatan di rumah sakit.
