- Antara
VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mendukung keinginan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur untuk memiliki penyertaan modal di Blok Mahakam.
Kepala BP Migas, R Priyono, menuturkan, pihaknya membuka kesempatan bagi daerah untuk berpartisipasi dalam pengelolaan industri hulu migas yang beroperasi di wilayahnya.
Dia menambahkan, bila daerah berminat terlibat dalam sektor hulu migas, sebaiknya pada wilayah kerja yang telah berproduksi, karena risikonya lebih kecil ketimbang terlibat sejak tahap eksplorasi.
Sementara itu, mengenai pembiayaan, Priyono menuturkan, pemda dapat menggandeng perbankan nasional. Harapannya, efek berkelanjutan yang dihasilkan akan lebih besar.
"Yang perlu diperhatikan adalah pembiayaan, karena industri migas butuh modal dan teknologi tinggi," kata Priyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.
Priyono berharap, upaya keterlibatan daerah jangan sampai mengganggu iklim investasi. Namun, menurut dia, modal asing tetap diberlakukan, mengingat risiko sektor hulu migas sangat tinggi.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek, mengatakan pemerintah Kaltim akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku terkait rencana penyertaan modal di Blok Mahakam yang habis kontraknya pada 2017.
"Kami juga akan bekerja secara profesional. Dukungan BP Migas diperlukan untuk meyakinkan pemerintah pusat," kata Awang yang juga Ketua Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM).
Menurut dia, FKDPM memiliki komitmen memberi dukungan dan fasilitasi penuh kepada kontraktor migas. Sebab, daerah juga berkepentingan menjaga iklim investasi.
Awang berharap, program pengembangan masyarakat yang dilakukan kontraktor dapat melibatkan pemda sejak awal. Diharapkan ada sinergi antara program pemerintah dan kegiatan yang akan dilakukan kontraktor.
Dia melanjutkan, masyarakat harus merasakan kehadiran industri migas. Jangan sampai ada daerah penghasil migas, tapi krisis listrik. "Kebutuhan domestik, khususnya listrik di Kaltim harus mendapat prioritas," kata Awang. (art)