- AP
VIVAnews - Kebareskrim Mabes Polri, Inspektur Jenderal Pol Sutarman, membantah bila polisi menerapkan pengawalan Nazaruddin seperti dalam penangkapan tersangka kasus terorisme. Penangkapan yang terjadi di Kolombia memakai hukum Kolombia.
"Yang ada di sana itu sesuai hukum Kolombia, berdasarkan laporan Pemerintah RI melalui interpol," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor KPK, Jakarta, Minggu dini hari, 14 Agustus 2011.
Disampaikan Sutarman, semoga dengan upaya keras kepolisian ini bisa memberikan kepuasan kepada masyarakat. Penangkapan ini bagian dari kerja panjang polisi yang bergerak tanpa lelah.
"Semoga bisa memberikan kepuasan kepada masyarakat. Mabes polri tidak hanya bergerak saat Nazaruddin ditangkap di Kolombia saja. Kami mengirim tim di setiap negara yang disinggahi Nazaruddin,” tambahnya.
Minggu, 7 Agustus 2011, Nazaruddin ditangkap di Cartagena, Kolombia, pukul 21.00 WIB. Setelah sempat ditahan di Kolombia. Sabtu malam, 13 Agustus 2011, sekitar pukul 19.45 WIB, pesawat carteran yang membawa buronan Interpol itu mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah.
Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di Mako Brimob, Nazaruddin langsung diserahkan kepada penyidik KPK. Kemudian pada pukul 01.30 WIB, Minggu, 14 Agustus 2011, dibawa lagi menuju tahanan Brimob. Raut mukanya telihat sangat lelah.
Salah satu Tim Pengacara Nazaruddin, Alfian Bonjal mengatakan, Nazaruddin sebenarnya belum diperiksa penyidik KPK. Nazar, lanjutnya mengaku capek dan meminta untuk istirahat. Pemeriksaan baru akan dilakukan KPK pada pekan depan. (umi)
Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan
Selama Bulan Suci Ramadhan 2024 yang baru saja berlalu, pecinta Esport dan gamers disuguhkan berbagai kegiatan oleh PUBG Mobile.
