VIVAnews - Iklan politik Partai Demokrat soal penurunan harga BBM dikritik PDI Perjuangan. Harga BBM yang bisa turun itu dinilai bukan karena prestasi dari Partai Demokrat.
Tapi apakah Demokrat akan menghentikan iklan politik penurunan harga BBM? "Oh, ngga," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Andi Mallarangeng usai mendampingi Presiden Yudhoyono di Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Gianyar, Bali, Jumat, 23 Januari 2009.
Andi menyatakan, sejak awal Partai Demokrat selalu mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dukungan itu juga dilakukan ketika terjadi penurunan harga minyak dunia. "Ketika harga minyak turun, dan itu pemerintah menurunkan. Kita riil donk," tegas Andi.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, meminta pemerintah tidak menggunakan instrumen penurunan harga Bahan Bakar Minyak dalam kampanye.
"Turunnya harga BBM di Indonesia itu, hanyalah hasil dari turunnya harga minyak mentah dunia secara drastis," kata Pramono di kantor Megawati Institute, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis 22 Januari 2009.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Wisuda SMP dan SMA Al Akhyar Islamic School Makassar, Mewujudkan Generasi Unggul dan Berakhlak
Wisata
16 menit lalu
SMP dan SMA Al Akhyar Islamic School, Makassar, pada tanggal 28 April 2024, bertempat di Hotel Dalton, menyelenggarakan acara wisuda bagi murid kelas 9 dan 12.
Ups, Segini Harta Benny Sinomba: Paman Bobby Nasution yang Diangkat Jadi Sekda Medan
Siap
26 menit lalu
Sebelum diangkat Wali Kota Medan Bobby Nasution menjadi Plh Sekda, Benny Sinomba tadinya adalah menempati posisi sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Lantas berapa hartanya?
MNC Grup akhirnya membolehkan masyarakat menggelar nobar Timnas Indonesia melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U23. Hal itu disampaikan secara resmi mereka.
Bagi anda yang ingin menikmati keindahan alam blue fire atau sunrise di Taman Wisata Alam (WTA) Kawah Ijen nampaknya harus mengurungkan niatnya terlebih dahulu. Objek wis
Selengkapnya
Isu Terkini