Eropa Mengkhawatirkan, Bursa Asia Rontok

Reaksi para pialang Bursa Saham Tokyo melihat turunnya indeks
Sumber :
  • AP Photo/Koji Sasahara

VIVAnews - Bursa saham Asia kembali berjatuhan setelah mengalami pembukaan perdagangan yang melesu pada hari ini. Kalangan investor masih khawatir dengan kondisi ekonomi global yang terlihat dari ambruknya bursa saham di Eropa.

Bursa saham Jepang lewat Indeks Nikkei 225 Jepang tercatat turun 1,2 persen ke posisi 8.682,17. Kondisi yang sama terjadi pada indeks S&P/ASX Australia yang turun 1 persen menjadi 4.100,60 dan Kospi Korea Selatan turun 0,3 persen menjadi 1.780,38.

Seperti dilansir Associated Press (AP), Selasa, 6 September 2011 disebutkan kejatuhan bursa Asia dimulai sehari setelah ambruknya sejumlah saham di bursa Eropa. Indeks FTSE Inggris ditutup turun 3,6 persen menjadi 5.102,58, indeks DAX Jerman turun 5,3 persen menjadai 5.246,18, dan CAC 40 Perancis turun 4,7 persen menjadi 2.999,54.

Gelombang sentimen negatif mulai muncul akhir pekan lalu ketika laporan pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan kegagalan upaya menambah jumlah pekerjaan pada Agustus 2011. Akibatnya, bursa Eropa dan Asia merespons informasi tersebut dengan mengalami kejatuhan pada pembukaan perdagangan Senin, kemarin.

Laporan jumlah tenaga kerja bulan Agustus yang disampaikan pemerintah AS berada jauh di bawah perkiraan pengamat yang memprediksi akan ada tambahan tenaga kerja sebanyak 93 ribu orang. Laporan itu membuat kekhawatiran terhadap resesi yang mengancam ekonomi AS kembali muncul.

Jumlah tenaga kerja pada Juni dan Juli lalu juga mengalami koreksi. Krisis pengangguran yang melanda AS menyebabkan Presiden AS Barack Obama menjadwal ulang rencana pidato besarnya mengenai upaya pemerintah merangsang perekrutan tenaga kerja.

Ekonomi AS saat ini memang menjadi perhatian krusial masyarakat dunia mengingat pengeluaran konsumsi masyarakat Paman Sam ini merupakan yang terbesar di dunia. Impor terbesar AS selama ini berasal dari Jepang dan China. AS juga memilik ikatan yang sangat kuat dengan pasar Eropa.

Para pedagang bursa berharap akan ada sinyal positif dari bank sentral AS The Federal Reserve yang akan melangsungkan pertemuan pada September. The Fed diharapkan menelurkan kebijakan yang bisa menunjang perekonomian seperti buyback obligasi atau quantitative easing III.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23

Pada perdagangan bursa Senin kemarin, Wall Street masih belum beroperasi mengingat libur nasional peringatan hari buruh. Dow Jones mulai buka pada Selasa, waktu setempat. (adi)

Booth Suzuki di IIMS 2024

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan ada kenaikan penjualan 14 persen, di kuartal pertama 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024