- Wima Saraswati/VIVAnews
VIVAnews – DPRD Bali mencecar Gubernur Bali Made Mangku Pastika terkait kerusuhan yang pecah di Kabupaten Klungkung, Bali dan menewaskan 1 orang dan sedikitnya 30 orang terluka.
Dalam Rapat Paripurna, Senin 19 September 2011, sejumlah politisi meminta penjelasan Gubernur mengenai kasus yang terjadi Sabtu sore 17 September lalu, diantaranya Ketua Fraksi Golkar Wayan Gunawan, dan Ketua Komisi I Made Arjaya. Legislator menanyakan penyebab jatuhnya korban tewas dan luka-luka.
Pastika pun membenarkan bahwa korban luka-luka dalam kerusuhan itu memang terkena peluru karet aparat kepolisian. Namun, Pastika mengaku tidak tahu apakah korban tewas pun terkena peluru aparat. Menurutnya, penyebab kematian korban Ketut Ariaka masih dalam penyelidikan.
"Namun semua perlu ketahui, tindakan keras tersebut terpaksa harus dilakukan untuk mencegak konflik yang lebih luas,” kata dia. Jika benar karena terkena peluru aparat, imbuhnya, kasus tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Sebelumnya, kerusuhan pecah melibatkan dua desa di Kabupaten Klungkung, yakni Desa Kemoning dan Desa Budaga. Kerusuhan itu dipicu perebutan tapal batas kedua desa. Desa bertikai itu adalah yang saling berbatasan. Meski suasana berangsur membaik, namun aparat kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di perbatasan kedua desa.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi membenarkan aparat memuntahkan peluru. Hanya saja, peluru yang dilontarkan adalah peluru karet, bukan peluru tajam. “Semua juga sudah sesuai prosedur. Kami sudah berikan tembakan peringatan,” katanya.
Laporan Bobby Andalan | Bali
Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu
Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.
