- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - PT Bakrie Pangripta Loka, anak usaha PT Bakrieland Development Tbk, bekerja sama dengan Perum Perumnas akan membangun lagi tiga menara apartemen menengah Sentra Timur Residence senilai Rp190 miliar.
"Kami akan membangun tiga tower apartemen menengah itu dengan total 885 unit di kawasan Jakarta Timur, dekat dengan kantor walikota Jakarta Timur," kata Manajer Pemasaran Bakrie Pangripta Loka, Ardian J Fatkoer, saat gathering di Senayan City, Jakarta, Rabu 28 September 2011.
Hingga akhir tahun ini, dia menjelaskan, Bakrie Pangripta Loka nantinya akan memiliki enam menara apartemen menengah. "Dananya dari pihak equity owner, dan perbankan seperti BTN, BTN Syariah, BRI, serta BNI," kata Ardian.
Dalam pembangunan tersebut, Ardian melanjutkan, Bakrie Pangripta bekerja sama dengan Perumnas. "Lahan untuk Sentra Timur Residence seluas delapan hektare itu milik Perumnas. Jadi, Perumnas yang menyediakan lahan, kami yang mengerjakan pembangunannya," kata Ardian.
Tipe apartemen yang disediakan adalah tipe 21 hingga 45. "Untuk tipe 21 sebutannya tipe studio, yaitu satu kamar, dan tipe 45 dua kamar tidur," kata Ardian.
Harga untuk tipe 21-35 sekitar Rp180-350 juta per unit, sedangkan tipe 36 mencapai Rp230-280 juta per unit. Selanjutnya, tipe 45 seharga Rp300-350 juta per unit, belum termasuk furnitur. "Kalau full furnitur tambah Rp60-70 juta, jadi tinggal bawa koper pakaian saja," tambah Ardian.
Selain itu, Ardian mengungkapkan, perusahaan akan membangun superblok yang terdiri atas kondotel satu pada September 2012. "Central Business District (CBD) 1 berupa kondotel dengan luas lahan 3,7 hektare, sedangkan CBD kondotel 2 akan dibangun pada 2014 seluas 5,6 hektare," ujar Ardian.
Dia juga menambahkan, tiga menara apartemen Sentra Timur Residence yang sudah dibangun sebelumnya dengan total 1.327 unit, kini sudah terjual 89 persen. Sementara itu, untuk lima tahun ke depan, menurut dia, Bakrie Pangripta akan membangun 17 menara lagi. (art)
Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.
